Mohon tunggu...
ILHAM DANU PRASETYO
ILHAM DANU PRASETYO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa universitas negeri jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

JANJI PALSU ORGANISASI SEBAGAI PEMBANGUN RELASI

31 Maret 2024   23:07 Diperbarui: 31 Maret 2024   23:14 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara garis besar,organsisasi adalah suatu struktur sosial yang didirikan untuk mencapai tujuan tertentu dengan mengkoordinasikan aktivitas individu atau kelompok.organisasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu organisasi bisnis,pemerintah,organisasi nirlaba,organisasi lokal maupun internasional.

 Organisasi memiliki beberapa elemen yang merupakan bagian bagian agar terjadinya suatu organisasi yang terstruktur dan dapat dikatakan sebagai organisasi yang berguna dan bermanfaaat.

 Untuk yang pertama terdapat tujuan ,visi dan misi yang mana dalam hal berorganisasi tentu hal ini penting dikarenakan hal ini sebagai capaian dan alasan dibentuknya organisasi dengan tujuan yang jelas dan terbuka membuat organisasi memiliki arah yang jelas.selanjutnya ada visi yang dimana sebagai pandangan atau planning kedepan dari suatu organsisasi tersebut agar nanti memiliki opsi jika terjadi kendala dalam berorganisasi atau langkah langkah selanjutnya dalam menjalankan progresss organisasi.

  Berikutnya adalah struktur organisasi hal ini mencakup bagaimana suatu organisasi bertangung jawab,memiliki wewenang dan hubungan antar bagian dalam mengatur berlangsungnya organsisasi.struktur organisasi dapat berupa hierarki,matriks,fungsional,atau kombinasi dari beberapa jenis.

 Karyawan atau anggota juga sebagai elemen penting dalam terjadinya dan keberlangsungan organisasi karena individu individu tersebut sebagai pemeran dalam berorganisasi mereka memilki tanggung jawab,kewajiban,hak dan tugas tugas yang berbeda mulai dari ketua,wakil,bendahara,sekertaris,anggota atau staff dan sebagainya.

 Kebijakan kebijakan yang ada juga mengatur bagaimana keberlangsungan organisasi aturan,prosedur dan pelanggaran yang dimana berfungsi untuk mengatur para individu di dalam organisasi dan harus ditaati para setiap anggota agar organisasi berjalan lancer dan sesuai dengan ketentuan yang ada.

 Berikutnya adalah budaya organisasi.nilai norma dan keyakinan yang dipegang oleh anggota merupakan penunjang dalam hal berorganisasi.budaya maupun keyakinan atau kepercayaan seperti agama dapat mempengaruhi bagaimana keputusan dibuat dan bagaimana orang beriteraksi didalam organisasi tersebut.

 Sumber daya juga dapat dikatakan sebagai elemen dalam berorganisasi karena hal tersebut sebagai amunisi atau perlengkapan dalam berorganisasi seperti sumber daya manusia itu sendiri,keungan,waktu dan teknologi untuk menunjang keberhasilan dalam berorganisasi.

 Mekanisme pengambilan keputusan juga dilakukan guna untuk membuat keputusan di dalam organisasi entah itu melalui hierarki yang terstruktur,proses partisipatif atau system lainya.

 Namun hal tersebut hanya sekedar tulisan atau kata kata formalitas belaka karena pada kenyataanya organisasi yang sering diikuti sangat bertolak belakang dari hal hal diatas yang hal tersebut malah merugikan diri sendiri sebagai anggota organisasi.

 Kenyataan bahwa tujuan,visi dan misi hanyalah sekedar bualan belaka karena hal tersebut tidak sepenuhnya dijalankan atau hanya sebagai kalimat tersusun yang digunakan untuk membakar semangat para anggotanya.

 Struktur organisasi yang melakukan penyelewengan mulai dari Tindakan semena mena,perpeloncoan,merasa paling tinggi dan menindas anggotanya.karyawan atau anggota yang hanya dijadikan pesuruh dan penggerak organisasi sementara para petinggi seenaknya dalam menentukan hal yang mereka mau meskipun bertolak belakang dengan aturan organisasi tersebut.

 Kebijakan kebijakan yang ada juga malah tajam kebawah tumpul keatas yang dimana hal tersebut malah menguntungkan para petinggi petinggi.kebudayaan dan kepercayaan yang beragam justru malah terjadinya pengkotak kotakan antara satu dengan yang lainya.

 Dari hal diatas hal yang paling sering dijanjikan adalah relasi atau connection yang dimana memang betul Ketika dalam berorganisaasi kita dapat mengenal satu sama lain dan dapat membangun konektivitas sesama anggota atau relasi yang dimana nantinya akan membantu di kehidupan masa depan dengan mempermudah kita mendapatkan jaringan.]

 Namun kenyataan nya relasi atau jaringan yang dibangun di relasi tidak sekuat dan sesuai denga apa yang diekspektasikan mulai dari pembangunan jaringan bodong atau hanya sekedar main main belaka,relasi yang dibentuk tidak dapat membantu individu dalam mendapatkan pekerjaan atau hal semacamnya,pengkotak kotakan relasi yang dimana si kaya hanya mau berteman dengan si kaya dan sebaliknya hal ini yang menjadikan organisasi hanya tempat perkumpulan kosong yang diisi oleh beberapa kalangan sosial.

 Kebohongan dalam organisasi dapat berupa penutupan informasi, manipulasi data, atau penyajian informasi yang tidak akurat kepada pihak terkait. Kebohongan semacam ini dapat dijalankan oleh individu tertentu dalam organisasi, atau bahkan menjadi kebijakan yang diadopsi oleh seluruh organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.

 Kebohongan dan Penciptaan Relasi

aDalam Konteks Internal Kebohongan organisasi dapat memengaruhi hubungan antarindividu dalam organisasi. Ketika kebohongan terungkap, hal ini dapat menghancurkan kepercayaan dan kerja sama di antara anggota tim atau departemen. Misalnya, jika seorang manajer melakukan kebohongan terhadap bawahannya tentang kinerja mereka, hal ini dapat menciptakan ketidakpercayaan dan ketegangan di antara mereka.

Dalam Konteks Eksternal Organisasi juga dapat menggunakan kebohongan untuk memanipulasi hubungan dengan pihak eksternal, seperti pelanggan, pemasok, atau investor. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin membuat klaim yang tidak benar tentang kualitas produknya untuk menarik pelanggan baru atau menutupi kekurangan produk yang sebenarnya. Namun, ketika kebohongan ini terbongkar, hal ini dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi kepercayaan dari pihak-pihak eksternal tersebut.

 Implikasi Kebohongan Organisasi

Kerusakan Reputasi
 Salah satu dampak utama dari kebohongan organisasi adalah kerusakan reputasi. Ketika kebohongan terungkap, citra perusahaan dapat hancur dan sulit untuk dipulihkan. Pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya mungkin kehilangan kepercayaan pada perusahaan tersebut, yang dapat berdampak negatif pada kinerja bisnis jangka panjang.

Ketidakstabilan Internal
 Kebohongan juga dapat menciptakan ketidakstabilan internal dalam organisasi. Karyawan yang merasa dikhianati oleh kebohongan yang dilakukan oleh pimpinan mereka mungkin kehilangan motivasi dan loyalitas terhadap perusahaan. Konflik internal dan kehilangan bakat yang berharga dapat terjadi sebagai akibat dari kebohongan tersebut.

Kerugian Finansial
Kebohongan organisasi juga dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan. Misrepresentasi kinerja keuangan atau produk dapat memicu tuntutan hukum, denda, atau penarikan investasi dari pihak investor. Hal ini dapat berdampak buruk pada kestabilan keuangan perusahaan dan nilai sahamnya.

Kesimpulannya adalah organisasi memang dapat digunakan sebagai batu loncatan dalam membangun jaringan atau relasi dalam step atau langkah kita kedepan nya namun tidak dapat dijadikan acuan atau patokan kita dalam membangun sebuah relasi karea organisasi tidak menjamin kita dalam mendapatkan relasi yang kuat dan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

Rizqi, M. A. (2022). Dampak Perubahan Pada Gaya Kepemimpinan. Ekonomi-Manajemen..
FARID, A. R., & C. R. (2020). Dinamika Kekuasaan Dalam Perubahan Organisasi. Siar Manajemen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun