Dampak negatif media sosial bagi pelajar dan resikonya, apa sih dampak negatif media sosial bagi pelajar?
Perkembangan media sosial yang semakin pesat membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan perubahan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik dalam hal budaya, etika, dan norma yang ada.Â
Indonesia dengan jumlah penduduk yang begitu banyak dengan berbagai macam kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam.Â
Dari berbagai kalangan dan usia, hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana untuk memperoleh dan menyampaikan informasi kepada publik.
Banyaknya dampak negatif dan positif dari media sosial bagi pelajar, disini saya akan menjelaskan tentang dampak negatif dari media sosial bagi pelajar. Dampak negatif dari media sosial bagi pelajar yaitu menjadi malas dan cenderung tertutup kepada orang lain.Â
Dengan dampak media sosial ini, kita bisa melihat bahwa dampak negatif lumayan meningkat dengan signifikan.
Ada beberapa contoh dampak negatif dari media sosial bagi pelajar :
Maraknya kejahatan di media sosial seperti cyber crime yaitu Tindakan illegal yang dilakukan pelaku kejahatan media sosial dengan menggunakan teknologi computer dan jaringan internet untuk meyerang system informasi korban seperti melakukan hack media sosial atau meretas dan membobol perangkat teknologi korban.
Selain itu maraknya informasi bohong/hoax di zaman yang sudah modern saat ini, sangat mudah untuk orang melakukan atau menyampaikan berita hoax di balut dengan kata kata yang begitu rapih dan indah ke jejaring media sosial. Hoax sangat berbahaya bagi pola pikir kita masing masing, karena itu dapat merubah mindset atau pola pikir kita terhadap suatu berita.
Adapun dapat menurunkan produktivitas, dengan adanya media sosial dapat mengganggu atau menurunkan produktivitas seorang pelajar. Dengan adanya media sosial seorang pelajar cenderung bermalas malasan dan lebih nyaman dengan media sosial yang ada di gadget.
Akan membuat kecanduan hingga lupa waktu, seorang pelajar akan betah dan kuat berjam -- jam di depan gadget yang ia punya untuk melihat media sosial seperti, Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, dan lain lain. Adanya media sosial juga dapat membuat seorang pelajar kecanduan akan bermain media sosial terus menerus.
Penggunaan media sosial yang berlebihan akan membuat seorang pelajar menjadi malas untuk berinteraksi atau berkomunikasi di dunia nyata. Sangat jelas Ketika seorang pelajar sudah kecanduan media sosial, mereka akan cenderung menyendiri dan susah untuk berkomunikasi dengan orang lain, ini biasa di sebut dengan introvert.
Tidak hanya itu saja, seorang pelajar juga akan malas belajar dan memilih menghabiskan waktunya untuk membuka media sosial. Di zaman sekarang, orang lebih mudah untuk berkomunikasi hanya dengan jejaring media sosial, Ketika malas untuk bertemu teman,cukup dengan media sosial, mereka bisa telepon atau video call melalui gadget masing masing. Dampaknya juga mempengaruhi seorang pelajar untuk malas belajar Ketika sudah terlalu lama bermain media sosial.
Bermedia sosial dengan baik dan bijak
Di zaman generasi milenial saat ini atau yang biasa di sebut dengan gen z adalah mereka yang berusia 8-23 tahun. Hampir 90% mereka mempunyai dan menggunakan media sosial pribadi masing -- masing. Pada kenyataan nya secara psikologis mereka masih belum matang dan labil dalam menentukan sikap atau mengambil sebuah keputusan. Dengan demikian, para orang tua harus tetap mengawasi dan memantau bagaimana mereka bermedia sosial sehari hari dengan baik dan bijak.
Ada beberapa contoh hal yang harus diperhatikan oleh generasi milenial maupun orangtua guna mengurangi risiko dalam bermedia sosial.
Yaitu perihal durasi, dengan penggunaan gadget yang terlalu lama dapat berdampak pada Kesehatan, penglihatan, dan pola piker otak. Usahakan Ketika bermain media sosial, kita harus ada waktu untuk beristirahat beberapa menit.
Selanjutnya yaitu konten, bijaksanalah dalam memilih dan menggunakan akun media sosial, aplikasi, dan berbagai informasi virtual lainnya. Banyak por kontra yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab dalam dunia maya. Pilihlah konten sesuai usia dan kebutuhan masing masing.
Salah satu prinsip manajemen risiko adalah mengajarkan bahwa manusia harus dinamis dan tanggap terhadap perubahan. Jadi, dengan adanya peradaban baru yaitu tranformasi kehidupan menuju era digitalisasi, kita semua harus berhati hati dan bijaksana dalam menggunakan media sosial ini.Â
Di luar sana banyak orang yang tidak bertanggung jawab Ketika menggunakan media sosial di dunia maya seperti menyebarkan berita hoax dan membobol akun media sosial orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H