Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Saputra
Muhammad Ilham Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Sepak Bola

- M E N U L I S -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertarungan di Atas Kematian Rakyat

5 Agustus 2021   22:07 Diperbarui: 5 Agustus 2021   22:27 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia belum menemukan titik terangnya. Bahkan, jumlah kasus kematian dan penderita semakin meningkat dari hari ke hari. Hal tersebut membuat impian kita untuk kembali hidup 'normal' semakin menjauh. 

Beberapa faktor menjadi penentu bagaimana angka kematian dan penderita Covid-19 semakin meningkat di negeri ini. Mulai dari penanganan pemerintah yang kurang baik, masyarakat yang tidak taat dengan protokol kesehatan, vaksinasi yang lambat, hingga masih banyak lagi. Namun, di antara semua hal tersebut, tersimpan satu cerita yang sangat mengenaskan bagi masyarakat, yakni pertarungan elit politik untuk sebuah kursi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Masyarakat mungkin sudah tidak kaget ketika mereka berpergian keluar untuk bekerja atau berbelanja bahan kebutuhan, terdapat banyak sekali baliho-baliho calon presiden atau apapun di jalan. Kita bisa sebutkan banyak sekali nama, namun yang terpampang dan menjadi pemberitaan di mana-mana adalah baliho ibu terhormat, ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani.

Reaksi masyarakat mengenai hadirnya baliho foto beliau bermacam-macam. Ada yang kesal, ada yang ketawa, bahkan ada yang menjadikannya sebagai bercandaan atau meme. Reaksi-reaksi yang ditampilkan masyarakat terhadap baliho tersebut tentu sangatlah wajar.

Pasalnya, saat ini, penanganan pandemi Covid-19 di negeri ini tergolong jauh dari seharusnya. Tracing penderita yang kurang cepat, ditambah vaksinasi yang terkadang melambat, peraturan-peraturan yang tidak jelas, hingga pernyataan-pernyataan dari pemerintah yang tidak masuk akal menjadi alasan masyarakat menjadikan kehadiran baliho ini sebagai wadah mereka untuk mengeluarkan emosi terhadap pemerintah. 

Masyarakat yang saat ini harus berjuang mati-matian agar bisa hidup ataupun sehat di keesokan harinya malah mendapati informasi mengenai mereka yang ingin bertarung untuk Pemilu 2024. Seakan-akan para gladiator Pemilu 2024 ini bertarung di atas kesengsaraan masyarakat. 

Baik jika memang pertarungan ini tidak diinginkan atau diindikasikan untuk menyinggung masyarakat. Namun, haruskah pertarungan pada 2024 dimulai sejak saat ini? Bahkan di kondisi seperti ini?

Masyarakat percaya kepada pemerintah bahwa mereka bisa mewujudkan impian mereka yaitu kembali hidup normal. Sayangnya, impian itu hanyalah bertepuk sebelah tangan. Pemerintah saat ini sibuk dengan pertarungan mereka sendiri demi sebuah kursi di jajaran petinggi. 

Kita berharap bahwasanya pesta politik ini bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi, untuk saat ini, tolong fokuskan kepada penanganan pandemi ini. Kita telah berusaha untuk bertarung dengan kerasnya kehidupan di hari ini atau keesokannya. Alangkah baiknya jika pemerintah juga bertarung bersama kami untuk bisa melawan pandemi ini.

Akhir kata, pesta politik memang perlu. Namun, jangan berpesta di atas penderitaan dan mayat masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun