Mohon tunggu...
ilham andika putra
ilham andika putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya dari mahasiswa dari stai yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Peradaban Islam Di Zaman Kini: Menanggapi Purubahan Sosial dan Teknologi

18 Januari 2025   03:18 Diperbarui: 18 Januari 2025   03:18 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibn Sina (Avicenna) (kedokteran): Sebagai seorang dokter, filsuf, dan ilmuwan, Ibn Sina menulis Al-Qanun fi al-Tibb (Kanun Kedokteran), yang menjadi referensi utama dalam ilmu kedokteran di dunia Islam dan Eropa selama berabad-abad. Ia juga mengembangkan konsep-konsep penting dalam filsafat dan ilmu pengetahuan yang relevan hingga saat ini. 

Al-Razi (Rhazes) (kedokteran dan kimia): Al-Razi adalah pionir dalam bidang kedokteran dan kimia. Ia menemukan alkohol sebagai antiseptik dan banyak berkontribusi pada pengembangan pengobatan penyakit infeksi dan penyakit kulit. 

Al-Battani (astronomi): Seorang astronom yang mengembangkan metode observasi dan perhitungan yang sangat akurat pada masanya. Ia membuat perbaikan pada teori Ptolemaios tentang gerakan planet dan pengukuran panjang tahun astronomi. 

Ibn al-Haytham (optika): Seorang ilmuwan yang sering disebut sebagai "bapak optika" karena kontribusinya dalam memahami sifat cahaya dan pengembangan prinsip dasar optik. Karyanya tentang teori penglihatan dan cahaya sangat penting dalam perkembangan ilmu optika. 

Integrasi Tradisi dan Modernitas: 

Peradaban Islam, sepanjang sejarahnya, telah berusaha untuk menyeimbangkan antara menjaga nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam ajaran agama dengan merangkul modernitas, yang mencakup perubahan sosial, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Proses ini tidak selalu mudah, karena ada tantangan dalam menjaga keseimbangan antara mempertahankan warisan budaya yang mendalam dan menanggapi perkembangan zaman. Namun, pendekatan yang hati-hati dan fleksibel telah memungkinkan dunia Islam untuk terus berkembang sambil mempertahankan identitasnya.


Islam menekankan pentingnya prinsip ethical dan etika yang terkait erat dengan ajaran agama. Meskipun dunia terus berubah, nilai-nilai Islam yang menekankan keadilan, kasih sayang, persaudaraan, dan keseimbangan (wasatiyah) tetap relevan di berbagai zaman. Dalam hal ini, Islam tidak hanya mengatur ibadah otherworldly, tetapi juga memberikan panduan hidup yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan politik. Salah satu nilai tradisional Islam yang penting adalah moderasi (wasatiyah), yang mengajarkan umat Islam untuk tidak ekstrem baik dalam beragama maupun dalam menghadapi perubahan zaman. Ajaran ini memungkinkan umat Islam untuk merangkul modernitas tanpa mengorbankan nilai-nilai agama yang sudah ada. 

Salah satu cara Islam merangkul modernitas adalah melalui pendidikan. Pada masa kejayaannya, peradaban Islam menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, yang diterjemahkan dalam pembentukan lembaga pendidikan seperti madrasah dan Snare al-Hikma di Baghdad. Saat ini, pendidikan cutting edge yang berbasis pada ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora dikembangkan dalam konteks Islam, dengan tetap mempertahankan ajaran agama sebagai dasar ethical dan etika. Banyak negara Islam kini menerapkan sistem pendidikan yang menggabungkan pelajaran agama dan ilmu pengetahuan umum, agar generasi muda dapat belajar tentang dunia dan agama secara holistik. 

Dalam bidang seni dan budaya, Islam tidak menentang ekspresi artistik, tetapi mendorong agar seni tersebut dilakukan dengan menjaga nilai-nilai etika dan ethical. Seni Islam tradisional, seperti kaligrafi dan arsitektur masjid, terus dipertahankan sebagai bagian dari identitas budaya, tetapi juga ada pengaruh desain cutting edge yang mencerminkan kehidupan kontemporer, seperti desain arsitektur masjid yang menggabungkan elemen tradisional dan present day. 

Peran Dunia Islam dalam Konteks Global:

Peran dunia Islam dalam membangun discourse konstruktif dengan dunia Barat sangat penting, terutama dalam konteks globalisasi yang terus berkembang. Di berbagai bidang---ilmu pengetahuan, budaya, dan politik---peradaban Islam memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada exchange yang lebih inklusif, memperkenalkan perspektif Islam yang moderat, dan menciptakan pemahaman yang lebih baik antara dunia Islam dan dunia Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun