Mohon tunggu...
Ilham Amanah R.K.
Ilham Amanah R.K. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Akuntansi

NIM 55523110011 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pemeriksaan Pajak - Dosen: Prof. Dr. Apollo, M.Si., Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 14 Pemeriksaan Pajak - Arete Plato: Sintesis Aposteriori untuk Pemeriksaan Pajak Sektor Pertambangan

17 Desember 2024   21:23 Diperbarui: 17 Desember 2024   21:23 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

What -- Konsep Arete dalam Filsafat Plato

Plato adalah salah satu filsuf Yunani kuno yang paling berpengaruh, Dia lahir di Athena sekitar tahun 427 SM. Sebagai murid dari Socrates dan guru dari Aristoteles, pemikiran Plato banyak berfokus pada pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang keadilan, kebenaran, kebajikan, dan tujuan hidup manusia. Salah satu kontribusi filosofisnya yang paling signifikan adalah konsep Arete, sebuah istilah Yunani yang berarti keunggulan atau keutamaan.

Dalam pemikiran Plato, Arete tidak sekadar merujuk pada kemampuan teknis atau pencapaian pribadi, melainkan keterpaduan nilai-nilai moral dan intelektual yang mendorong seseorang untuk hidup sesuai dengan tujuan tertingginya.

Konsep Arete muncul dalam berbagai dialog Plato, termasuk Republic dan Meno. Dalam Republic, Plato membahas bagaimana individu dan negara dapat mencapai keharmonisan melalui pemenuhan Arete dari setiap elemen jiwa manusia dan lapisan masyarakat.

sumber: dokpri penulis
sumber: dokpri penulis

Jiwa manusia, menurut Plato, terdiri dari tiga bagian: rasionalitas, keberanian (spirit), dan hasrat. Arete tercapai ketika ketiga elemen ini berfungsi dalam keseimbangan yang harmonis di bawah kendali rasionalitas. Dengan demikian, kebijaksanaan memandu pikiran, keberanian menjaga semangat moral, dan pengendalian diri mengatur keinginan-keinginan rendah.

Konsep ini selaras dengan empat kebajikan utama dalam filsafat Plato: kebijaksanaan, keberanian, pengendalian diri, dan keadilan. Kebijaksanaan melambangkan kemampuan untuk menggunakan akal dalam mencapai pemahaman yang benar, keberanian merepresentasikan keteguhan dalam menghadapi tantangan, pengendalian diri adalah kemampuan untuk mengendalikan dorongan-dorongan nafsu, dan keadilan merupakan harmoni dari ketiga kebajikan tersebut.

sumber: dokpri penulis
sumber: dokpri penulis

Dalam dialog Meno, Plato juga mengeksplorasi Arete dengan mempertanyakan apakah kebajikan dapat diajarkan atau merupakan sesuatu yang muncul secara alami. Plato menyimpulkan bahwa Arete adalah manifestasi dari kebijaksanaan dan pemahaman tentang kebaikan tertinggi, yang berasal dari pengetahuan sejati.

Keunggulan moral seseorang tidak hanya diukur dari tindakannya, tetapi juga dari kesadarannya tentang tujuan hidup yang lebih tinggi, yaitu Eudaimonia atau kebahagiaan yang bermakna. Dalam konteks ini, Arete bukan sekadar pencapaian individual, melainkan cara seseorang hidup sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk rasional dan berbudaya.

Empat elemen utama dari Arete adalah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun