Sistem religi terlihat dalam peran Kakek Ahmad sebagai dalang, yang menghubungkan dunia spiritual dan fisik melalui pertunjukan wayang. Organisasi sosial dan sistem pengetahuan diperlihatkan melalui interaksi dan transfer ilmu antara generasi tua dan muda. Penggunaan alat musik dan wayang mencerminkan teknologi tradisional yang masih digunakan hingga saat ini.
Ekonomi lokal ditunjukkan melalui profesi Kakek Ahmad sebagai petani dan pedagang, menunjukkan diversifikasi pekerjaan di desa untuk keberlangsungan hidup. Bahasa yang digunakan mencerminkan komunikasi sehari-hari yang sederhana namun sarat makna. Terakhir, kesenian wayang kulit menjadi pusat cerita, menggambarkan bagaimana seni bisa menjadi alat untuk mendidik dan mempertahankan nilai-nilai budaya.
Melalui cerpen ini, kita melihat pentingnya setiap unsur kebudayaan dalam membentuk identitas dan kelangsungan hidup sebuah komunitas. Seni wayang kulit bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana pendidikan dan pelestarian budaya, yang menunjukkan kekayaan dan kompleksitas budaya Jawa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI