Mohon tunggu...
Ilham Akbar Zulfikar
Ilham Akbar Zulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa Pendidikan Fisika

Saya Ilham Akbar Zulfikar mahasiswa pendidikan fisika UIN Walisongo Semarang, saya asli Tegal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya

14 Oktober 2023   11:00 Diperbarui: 14 Oktober 2023   11:04 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ki Hajar Dewantara memiliki perhatian lebih terhadap pendidikan. Salah satu pandangan beliau yang masih diterapkan sampai saat ini adalah asah, asih, asuh. Karena asah, asih, asuh merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dimana guru berperan untuk mengasah kemampuan peserta didik baik secara akademis maupun non akademis. Guru juga harus menyayangi peserta didiknya, sehingga peserta didik menjadi nyaman saat pembelajaran berlangsung atau mengasihi peserta didiknya. Asuh juga perlu diterapkan oleh guru kepada peserta didik, contohnya guru mengasuh peserta didik dengan mengajarkan perilaku hidup bersih, bagaimana menghormati orang tua, dsb. Saya percaya bahwa pemikiran Ki Hajar Dewantara sudah diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia, walaupun penerapanya belum sempurna. Karena, berdasarkan pengalaman saya sendiri saat sekolah di jenjang SMA, saya merasakan bahwa penerapan dari pemikiran Ki Hajar Dewantara itu ada. Contohnya saat pembelajaran berlangsung, guru tidak hanya menjelaskan materi, tetapi juga guru memberikan bimbingan, memberikan motivasi, dan mengajarkan budi pekerti. 

Setelah saya mempelajari beberapa pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya mulai mengetahui bahwa peran guru sangat penting untuk perkembangan peserta didik. Karena guru bisa mengontrol, mengarahkan, dan menjadi penyemangat peserta didik. Sehingga saat peserta didik di masa-masa perkembangannya, peserta didik juga tidak merasa berjalan sendiri,  melainkan dia akan cenderung merasa lebih percaya diri dan akan memperoleh hasil yang baik pula. 

Yang akan segera saya lakukan, saya akan memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam belajar. Maksudnya saya tidak memberikan paksaan kepada peserta didik untuk bisa memahami materi yang saya ajarkan, tetapi saya akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bisa mempelajari hal-hal lain yang mereka inginkan. Karena menurut saya, ilmu yang awalnya telah disukai oleh peserta didik, maka ilmu itu yang akan terus diingat dan akan diterapkan olehnya. Selain itu, saya juga ikut mempelajari apa yang kira-kira peserta didik pelajari. Karena dengan saya pelajari ilmu tersebut saya bisa memberikan arahan, sehingga saya bisa mengontrol kegiatan belajarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun