Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Bitcoin Meroket Lagi! Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Lonjakan Harga Ini?

12 November 2024   19:49 Diperbarui: 12 November 2024   19:53 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenaikan harga Bitcoin kembali menjadi sorotan utama di pasar keuangan, menarik perhatian tidak hanya dari investor ritel, tetapi juga dari lembaga keuangan besar. Dalam beberapa bulan terakhir, harga Bitcoin mengalami peningkatan drastis, menimbulkan pertanyaan besar: apa yang sebenarnya mendorong lonjakan ini? Untuk memahami fenomena ini, kita perlu melihat faktor fundamental yang membentuk fondasi pasar kripto, mulai dari kebijakan ekonomi global hingga teknologi blockchain yang semakin canggih.

1. Pengaruh Kebijakan Ekonomi Global Terhadap Harga Bitcoin

Di tengah kondisi ekonomi yang bergejolak, Bitcoin telah muncul sebagai "emas digital" yang menarik perhatian investor sebagai pelindung nilai. Inflasi tinggi, pelemahan mata uang fiat, dan kebijakan suku bunga rendah di berbagai negara besar mendorong banyak pihak untuk mencari aset alternatif yang lebih tahan terhadap tekanan inflasi. Misalnya, data dari Federal Reserve menunjukkan peningkatan inflasi di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, yang memicu kekhawatiran bahwa daya beli dolar AS akan terus menurun.

Bitcoin, yang memiliki pasokan terbatas sebesar 21 juta, dianggap lebih tahan terhadap inflasi dibandingkan mata uang fiat yang dapat dicetak tanpa batas. Sebuah studi dari Journal of International Financial Markets, Institutions & Money menyatakan bahwa ketidakstabilan makroekonomi dapat meningkatkan permintaan terhadap aset kripto sebagai alat lindung nilai, sehingga Bitcoin menjadi salah satu pilihan investasi bagi mereka yang ingin melindungi kekayaan dari dampak inflasi.

2. Permintaan Institusional dan Dampaknya Terhadap Likuiditas serta Volatilitas

Beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan signifikan dalam minat institusional terhadap Bitcoin. Perusahaan-perusahaan besar seperti MicroStrategy dan Tesla telah mengalokasikan dana dalam jumlah besar untuk berinvestasi di Bitcoin. Selain itu, lembaga keuangan tradisional, seperti Fidelity dan JP Morgan, mulai menawarkan layanan terkait Bitcoin, baik berupa manajemen aset maupun layanan transaksi.

Masuknya investor institusional ini tidak hanya meningkatkan likuiditas di pasar, tetapi juga memberikan legitimasi lebih lanjut bagi Bitcoin sebagai kelas aset yang layak. Menurut Global Finance Journal, kehadiran institusional dalam pasar kripto cenderung mengurangi volatilitas harga dalam jangka panjang, karena jumlah modal yang besar membuat pasar lebih stabil dibandingkan saat hanya didominasi oleh investor ritel.

3. Regulasi dan Sikap Pemerintah: Mendorong Kepercayaan atau Menambah Risiko?

Salah satu faktor yang memengaruhi adopsi dan harga Bitcoin adalah regulasi pemerintah. Di beberapa negara, regulasi terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya masih bersifat ambigu atau bahkan ketat. Namun, negara-negara seperti AS dan beberapa negara di Eropa mulai menunjukkan sikap yang lebih mendukung dengan mengatur dan memperjelas aturan terkait penggunaan kripto.

Regulasi yang jelas ini memberikan keamanan bagi investor karena mengurangi risiko terkait keabsahan transaksi dan perlindungan hukum. Sebuah artikel dalam Journal of Financial Regulation and Compliance mencatat bahwa regulasi yang mendukung dapat mendorong kepercayaan investor terhadap aset digital, dan ini mendorong adopsi yang lebih luas. Namun, regulasi yang terlalu ketat atau larangan terhadap Bitcoin juga dapat berdampak negatif terhadap pasar, seperti yang terlihat di negara-negara yang melarang total penggunaan kripto.

4. Kemajuan Teknologi Blockchain dan Pengaruhnya pada Nilai Bitcoin

Di balik harga Bitcoin yang meroket, ada juga kemajuan teknologi blockchain yang mendukung fondasi kripto ini. Pengembangan teknologi seperti Lightning Network, yang memungkinkan transaksi Bitcoin dilakukan dengan biaya rendah dan waktu yang cepat, telah meningkatkan kegunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran. Selain itu, pembaruan Taproot yang memperbaiki privasi dan efisiensi transaksi menambah daya tarik Bitcoin sebagai aset jangka panjang.

Menurut IEEE Transactions on Engineering Management, peningkatan teknologi pada blockchain Bitcoin dapat memperkuat kepercayaan dan minat dari komunitas teknologi serta investor yang melihat potensi jangka panjang dalam Bitcoin. Dengan inovasi ini, Bitcoin semakin kokoh sebagai aset yang lebih dari sekadar media spekulasi.

5. Peran Media dan Tokoh Berpengaruh dalam Memengaruhi Sentimen Pasar

Di era digital saat ini, pengaruh media sosial terhadap pasar keuangan tidak bisa diabaikan. Beberapa tokoh penting seperti Elon Musk telah mempengaruhi harga Bitcoin hanya melalui cuitan atau pernyataan publiknya. Saat Tesla mengumumkan pembelian Bitcoin, harga Bitcoin melonjak. Hal yang sama terjadi saat Musk mencuitkan dukungannya terhadap aset kripto lainnya.

Menurut Journal of Behavioral and Experimental Finance, media sosial dan opini dari tokoh berpengaruh menciptakan "herding behavior" atau perilaku mengikuti massa, di mana investor ritel cenderung mengikuti sentimen publik yang tersebar di media sosial. Ini menjadikan pasar Bitcoin lebih volatil, namun juga menunjukkan betapa kuatnya pengaruh media dan figur publik terhadap harga kripto.

Mengapa Bitcoin Tetap Menjadi Pilihan Investasi Menarik?

Kenaikan harga Bitcoin tidak terjadi begitu saja. Ada berbagai faktor fundamental yang membentuk kekuatan pasar ini, mulai dari kondisi ekonomi global, dukungan institusional, hingga kemajuan teknologi yang meningkatkan kegunaan dan keamanan Bitcoin. Selain itu, peran media dan pengaruh sosial membuat pasar kripto menjadi lebih dinamis dan menarik untuk dipantau.

Melihat ke depan, meskipun volatilitas harga mungkin tetap ada, adopsi Bitcoin yang semakin luas dan pengembangan teknologinya menjadi indikasi bahwa Bitcoin masih memiliki prospek yang menjanjikan. Jika Anda tertarik menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari portofolio investasi, penting untuk memahami fundamentalnya dan tetap memperhatikan perkembangan regulasi serta inovasi teknologi yang mungkin memengaruhi pasar kripto ini.

Apakah Anda siap memasuki dunia kripto yang penuh peluang ini? Mari berdiskusi lebih lanjut di kolom komentar atau bagikan pandangan Anda tentang prospek Bitcoin ke depan. Selalu bijak dalam berinvestasi, dan tetap pantau perkembangan pasar yang dinamis ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun