Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sukses dari Sisi Gelap: Apakah Dark Triad Jadi Kunci Menuju Puncak Karier?

6 November 2024   20:36 Diperbarui: 6 November 2024   20:48 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

 

Tidak jarang kita mendengar kisah sukses yang menimbulkan tanda tanya: bagaimana seseorang dengan karakter keras, manipulatif, atau cenderung egois bisa meraih posisi teratas di perusahaan atau menguasai panggung bisnis? Inilah yang membuat banyak peneliti tertarik mempelajari konsep dark triad, yang mencakup tiga sifat utama: narsisme, Machiavellianisme, dan psikopati. Pertanyaannya: benarkah sisi gelap ini dapat mendukung kesuksesan? Artikel ini mengupas keterkaitan antara dark triad dan kesuksesan melalui bukti ilmiah serta pandangan para ahli.

Apa Itu Dark Triad dan Mengapa Ini Relevan untuk Kesuksesan?

Dark triad merupakan tiga sifat kepribadian yang berkonotasi negatif, namun sering kali terlihat pada individu dengan posisi dan pengaruh besar. Ketiga elemen ini adalah:

  • Narsisme (Narcissism): Rasa cinta diri yang berlebihan dan kebutuhan konstan akan pengakuan.
  • Machiavellianisme (Machiavellianism): Kecenderungan untuk memanipulasi dan bersikap strategis demi mencapai tujuan pribadi.
  • Psikopati (Psychopathy): Kurangnya empati serta keberanian mengambil risiko yang kadang dianggap tidak berperasaan.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology (Jonason, Slomski, & Partyka, 2012), ditemukan bahwa individu dengan ciri dark triad sering kali memiliki keunggulan kompetitif dalam lingkungan yang penuh tekanan, di mana keputusan cepat dan ambisius sering diperlukan. Tetapi, apakah keuntungan ini benar-benar bisa membawa kesuksesan jangka panjang?

Dampak Narsisme: Antara Kepercayaan Diri dan Ego yang Berbahaya

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Narsisme dapat memberikan keuntungan dalam hal penampilan diri dan rasa percaya diri yang tinggi. Individu narsistik sering kali lebih mampu menarik perhatian dan menguasai panggung. Sebuah studi yang diterbitkan di Personality and Individual Differences (Back, Schmukle, & Egloff, 2010) menunjukkan bahwa individu dengan narsisme tinggi cenderung lebih berhasil dalam tahap awal karier karena kemampuan mereka mempromosikan diri. Namun, penelitian ini juga memperingatkan bahwa narsisme yang berlebihan dapat menimbulkan konflik di dalam tim dan menurunkan kepercayaan rekan kerja.

Narsisme dapat menjadi pedang bermata dua: di satu sisi, memberi keberanian untuk tampil dan menyuarakan ide, namun di sisi lain, dapat merusak hubungan profesional jika berujung pada ego yang terlalu dominan.

Machiavellianisme: Strategi Manipulatif untuk Bertahan dalam Kompetisi

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun