Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Anomali Mayoritas Pemilih Indonesia: Mengapa Kompetensi dan Integritas Pemimpin Tidak Lagi Menjadi Prioritas?

19 Oktober 2024   17:13 Diperbarui: 19 Oktober 2024   17:14 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Media juga memiliki peran besar dalam memperbaiki kualitas pemilu. Media harus lebih kritis dalam menyoroti kemampuan dan visi calon pemimpin, serta memberikan ruang yang lebih besar untuk diskusi publik yang obyektif.

Refleksi tentang Demokrasi Indonesia

Anomali dalam cara mayoritas pemilih Indonesia memilih calon pemimpin harus segera diatasi jika negara ini ingin melihat kemajuan yang nyata. Pemimpin yang kompeten dan berintegritas adalah syarat utama untuk menciptakan pemerintahan yang efektif. Hanya dengan membangun kesadaran politik yang lebih baik dan mengurangi pengaruh faktor non objektif, Indonesia dapat melangkah maju menuju demokrasi yang lebih sehat dan matang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun