Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Punk, dari Perlawanan ke Gaya Hidup; Apa yang Tersisa dari Semangat Antikemapanan?

14 Oktober 2024   06:30 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:38 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Sebagai contoh, Roberts (2016) mencatat bahwa meskipun masih ada kelompok punk yang aktif dalam memperjuangkan keadilan sosial, subkultur ini semakin jauh dari akar ideologisnya karena pengaruh media dan kapitalisme .

Apakah Punk Masih Relevan di Era Modern?

Gerakan punk telah berevolusi dari sebuah perlawanan sosial yang radikal menjadi bagian dari budaya populer. Dalam Supernova: Akar, Dewi Lestari mengingatkan kita tentang semangat awal punk sebagai gerakan anti-kemapanan. Namun, setelah puluhan tahun, pergeseran nilai dan komersialisasi telah mengubahnya menjadi lebih dari sekadar simbol gaya hidup.

Pada akhirnya, penting bagi kita untuk mempertanyakan apakah semangat punk masih relevan dalam konteks perjuangan sosial di era modern. Bagaimanapun juga, upaya perlawanan terhadap tatanan sosial harus disertai dengan tanggung jawab untuk memperjuangkan kemapanan dan stabilitas yang bisa memberi dampak positif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun