Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Biarkan Masa Depanmu Hancur: Wake-Up Call untuk Anak Muda yang Terjebak di Zona Nyaman

13 Oktober 2024   07:31 Diperbarui: 13 Oktober 2024   07:34 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Studi dari Youth Development Research Institute menunjukkan bahwa mayoritas remaja tidak memiliki rencana jangka panjang yang konkret terkait pendidikan atau karier mereka. Mereka merasa waktu luang masih panjang, tanpa menyadari bahwa masa depan akan dipenuhi oleh tantangan yang jauh lebih sulit dari yang mereka bayangkan.

AI, Krisis Pangan, dan Ketimpangan Sosial: Tantangan Besar di Masa Depan

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Revolusi AI yang Mengancam

Revolusi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) akan mengubah wajah dunia kerja secara signifikan. Pekerjaan-pekerjaan rutin dan manual semakin tergantikan oleh mesin yang lebih efisien. Menurut laporan dari World Economic Forum, sebanyak 85 juta pekerjaan akan hilang akibat otomatisasi pada tahun 2025, sementara 97 juta pekerjaan baru akan muncul yang memerlukan keterampilan yang lebih tinggi di bidang teknologi dan inovasi.

Anak muda yang tidak menyiapkan diri dengan keterampilan teknis yang relevan akan kesulitan bersaing di masa depan. Posisi yang membutuhkan kemampuan analitis, inovasi, dan pemecahan masalah akan menjadi sangat diminati, tetapi mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri akan tertinggal jauh.

Krisis Pangan dan Sumber Daya

Krisis pangan adalah ancaman global yang sudah mulai terasa dampaknya. Dengan populasi dunia yang terus bertambah, sementara sumber daya alam semakin terbatas, distribusi pangan yang tidak merata menjadi masalah serius. Perubahan iklim yang semakin parah juga memperburuk kondisi ini.

Anak muda yang tidak sadar akan pentingnya ketahanan pangan mungkin tidak menyadari bagaimana krisis ini dapat memengaruhi masa depan mereka. Ketidakmampuan untuk memahami masalah global seperti ini akan membuat mereka kurang siap menghadapi krisis sosial dan ekonomi yang akan datang.

Ketimpangan Sosial yang Meningkat

Ketimpangan sosial semakin melebar, menciptakan jurang besar antara yang kaya dan yang miskin. Laporan dari OECD menunjukkan bahwa kesenjangan dalam akses pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi semakin besar, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun