Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kerja Keras Saja Tidak Cukup: Mengapa Kamu Masih Gagal Mendapatkan Lebih?

13 Oktober 2024   06:30 Diperbarui: 13 Oktober 2024   06:46 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Persistensi: Melangkah dengan Ketekunan

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Kesuksesan tidak terjadi dalam semalam. Mereka yang konsisten dan tidak mudah menyerah memiliki peluang lebih besar untuk berhasil. Angela Duckworth, psikolog yang terkenal dengan teorinya tentang Grit (kombinasi passion dan ketekunan), menyatakan bahwa gigih dalam jangka panjang adalah prediktor utama kesuksesan.

Contoh dari tokoh seperti Elon Musk atau Steve Jobs menunjukkan bagaimana kegigihan mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Kegigihan mereka bukan sekadar upaya keras sesaat, melainkan ketekunan jangka panjang yang membuat mereka bangkit dari kegagalan dan terus berinovasi.

Persistensi bukan hanya tentang terus bekerja keras, tetapi juga tentang belajar dari kegagalan dan beradaptasi dengan perubahan yang ada. Karyawan yang gigih akan terus mencari solusi baru dan berkembang seiring waktu, bukannya berhenti di satu titik.

Create a Value: Pemecahan Masalah Adalah Kunci

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Setelah bekerja keras dan gigih, langkah berikutnya adalah menciptakan nilai atau create a value. Di sinilah karyawan dapat menonjol dengan menjadi pemecah masalah di perusahaan. Studi dari McKinsey menemukan bahwa perusahaan lebih menghargai karyawan yang mampu memberikan solusi inovatif dan meningkatkan efisiensi bisnis dibandingkan mereka yang hanya menyelesaikan tugas rutin.

Mengapa ini penting? Di dunia kerja modern, kemampuan untuk melihat masalah sebagai peluang dan kemudian menawarkan solusi yang tepat menjadi nilai tambah yang signifikan. Ini bukan hanya tentang menunggu instruksi, tetapi juga tentang proaktif dalam menghadapi tantangan dan menciptakan dampak yang berarti di lingkungan kerja.

Contoh sederhana adalah karyawan yang berhasil menemukan cara untuk mempercepat proses kerja atau menghemat biaya operasional di departemennya. Karyawan seperti ini tidak hanya menjalankan tugas, tetapi mereka juga menciptakan nilai baru bagi perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan peluang mereka untuk promosi atau pengakuan lebih besar.

Kerja Cerdas dan Persisten untuk Hasil Lebih Baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun