Seorang psikolog terkemuka, Dr. Jessica Smith, menyebutkan, "Refleksi diri bukan hanya sekadar menoleh ke belakang, tetapi juga cara untuk menempatkan makna pada setiap kejadian yang kita alami. Dengan begitu, kita bisa lebih memahami diri sendiri dan mengidentifikasi apa yang benar-benar penting dalam hidup."
Bahkan, penelitian dari National Sleep Foundation (2021) menunjukkan bahwa 60% orang mengalami kesulitan tidur karena pikiran mereka masih berlarian sebelum tidur. Refleksi diri bisa menjadi cara sederhana untuk menenangkan pikiran yang berlarian tersebut.
Bagaimana Refleksi Diri Membantu Mencapai Kebahagiaan Sejati?
Saat kita berbicara tentang kebahagiaan, sering kali yang terlintas di benak adalah momen-momen besar---kenaikan jabatan, kemenangan, atau liburan ke tempat impian. Namun, kebahagiaan sejati sering kali terletak pada momen-momen kecil yang kita alami setiap hari.
Refleksi diri membantu kita menemukan makna bahkan dalam hal-hal sederhana: secangkir kopi yang dinikmati tanpa terburu-buru, percakapan ringan dengan sahabat, atau melihat matahari terbenam.
Sebuah studi dari Harvard Business Review menemukan bahwa orang yang secara rutin melakukan refleksi diri lebih mampu menemukan pola kebiasaan yang membawa mereka pada kebahagiaan atau, sebaliknya, pada kecemasan.
Ini bisa sesederhana mengidentifikasi bahwa menunda pekerjaan sering kali menyebabkan stres di malam hari, atau bahwa berjalan kaki di pagi hari membuat mood lebih baik sepanjang hari.
Dengan melakukan refleksi, kita juga bisa mulai memahami kapan waktu kita benar-benar "hilang". Berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk hal-hal yang tidak membawa kebahagiaan atau produktivitas? Ini adalah langkah awal untuk membuat rencana kecil agar besok menjadi lebih baik dari hari ini.
Cara Sederhana Memulai Refleksi Diri Sebelum Tidur
Memulai kebiasaan refleksi diri tidak perlu rumit. Berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa kamu coba: