Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemindahan IKN: Benarkah Keputusan Seluruh Rakyat?

29 September 2024   16:00 Diperbarui: 29 September 2024   16:01 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keresahan Masyarakat atas Pemindahan Ibu Kota Negara

 

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur telah menjadi isu yang kontroversial sejak awal. Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa pemindahan ini merupakan "keputusan seluruh rakyat Indonesia." Namun, kenyataannya tidak sedikit masyarakat dan politisi yang mempertanyakan validitas klaim tersebut. Berdasarkan beberapa survei, banyak rakyat Indonesia yang justru menolak atau setidaknya skeptis terhadap proyek ambisius ini.

Bagi masyarakat di luar daerah Kalimantan Timur, pemindahan IKN dirasa tidak begitu relevan dengan kebutuhan harian mereka, terutama di tengah berbagai masalah seperti pemulihan ekonomi pasca-pandemi, krisis lingkungan, dan ketidaksetaraan infrastruktur. Di sisi lain, masyarakat lokal Kalimantan Timur menyuarakan keresahan terkait dampak lingkungan, perubahan sosial budaya, dan ketidakpastian jaminan kehidupan setelah IKN berdiri.

Kesenjangan antara Kebijakan Elite dan Keinginan Masyarakat

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Salah satu akar dari ketidakpuasan masyarakat adalah ketidakselarasan antara apa yang disampaikan oleh pemerintah dan realitas di lapangan. Klaim bahwa pemindahan IKN adalah "keputusan seluruh rakyat" tidak mencerminkan survei dan pendapat mayoritas. Berdasarkan data dari berbagai lembaga survei, mayoritas masyarakat merasa pemindahan ini tidak menjadi prioritas utama. Sebaliknya, mereka lebih menginginkan perbaikan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di daerah mereka dibandingkan dengan proyek besar yang menurut mereka hanya akan menguntungkan kalangan tertentu.

Dampak dari pemindahan IKN juga dirasakan tidak merata. Masyarakat di daerah yang akan menjadi lokasi ibu kota baru merasakan kekhawatiran akan dampak lingkungan, kehilangan lahan, dan pergeseran sosial. Sedangkan masyarakat di luar Kalimantan Timur melihat ini sebagai proyek yang jauh dari jangkauan mereka, baik secara fisik maupun manfaatnya. Alih-alih merasa menjadi bagian dari proyek nasional, banyak yang merasa teralienasi dan tidak terwakili dalam keputusan ini.

Membangun Dialog yang Lebih Terbuka dan Transparan

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Langkah pertama untuk mengatasi keresahan ini adalah membuka ruang dialog yang lebih transparan antara pemerintah dan masyarakat. Salah satu penyebab keresahan adalah kurangnya komunikasi yang jelas dan terbuka tentang tujuan, manfaat, dan dampak pemindahan IKN. Pemerintah perlu mengadakan lebih banyak diskusi publik, baik di level nasional maupun daerah, untuk menjelaskan proyek ini dan mendengar langsung keluhan serta masukan dari masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun