Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kepercayaan Terguncang! Bagaimana Video Viral Mengubah Persepsi Kita Tentang Keamanan di Sekolah

25 September 2024   07:00 Diperbarui: 25 September 2024   07:12 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Pengawasan dan Literasi Digital

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
  • Peningkatan Sistem Pengawasan di Sekolah

Untuk mencegah terulangnya kasus serupa, sekolah perlu mengimplementasikan sistem pengawasan yang lebih ketat. Kepala sekolah dan pihak berwenang harus aktif dalam memastikan bahwa setiap guru menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik profesi. Ini dapat dicapai melalui program pelatihan berkelanjutan dan evaluasi kinerja secara berkala. Selain itu, keterlibatan orang tua dalam pengawasan juga sangat penting. Sekolah harus terbuka terhadap masukan dan partisipasi orang tua dalam menjaga kualitas pendidikan.

Teknologi pengawasan seperti kamera CCTV dapat digunakan di area-area publik sekolah untuk memastikan keamanan siswa, tanpa melanggar privasi mereka. Namun, pengawasan yang paling efektif adalah pengawasan yang berbasis nilai-nilai moral, di mana setiap pendidik merasa bertanggung jawab atas tindakannya.

  • Edukasi Literasi Digital yang Lebih Intensif

Di era digital, literasi teknologi menjadi salah satu kunci penting dalam membentuk perilaku yang bertanggung jawab. Sekolah harus memperkenalkan kurikulum literasi digital yang komprehensif, baik bagi siswa maupun guru. Edukasi mengenai bahaya penyebaran konten sensitif dan konsekuensi hukum dari tindakan digital yang tidak bertanggung jawab harus menjadi bagian integral dari pembelajaran sehari-hari.

Program pelatihan literasi digital bagi pendidik juga diperlukan, untuk memastikan bahwa mereka memahami bagaimana mengelola teknologi secara etis di ruang kelas. Sebuah artikel di Journal of Educational Technology menyebutkan bahwa pendidikan literasi digital yang efektif dapat mengurangi insiden-insiden negatif di lingkungan pendidikan karena meningkatkan kesadaran akan konsekuensi dari tindakan online.

kita dapat belajar bahwa sistem pendidikan kita membutuhkan perbaikan, terutama dalam hal pengawasan dan literasi digital. Bagaimana menurut Anda? Apakah langkah-langkah yang telah dibahas cukup untuk mencegah insiden serupa? Atau apakah ada solusi lain yang lebih efektif? Bagikan pendapat Anda dan mari kita diskusikan lebih lanjut bagaimana kita bisa bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan etis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun