Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menjual Pasir dengan Label Sedimentasi: Apakah Ekosistem Kita yang Dikorbankan?

21 September 2024   22:10 Diperbarui: 21 September 2024   22:13 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan Pengawasan Lingkungan: Setiap aktivitas pengerukan pasir harus diawasi dengan ketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama dengan lembaga-lembaga lingkungan yang relevan. Langkah ini akan memastikan bahwa pengerukan tidak mengancam ekosistem laut secara jangka panjang(greenpeace )(harianjogja).

  • Pelibatan Masyarakat Pesisir dalam Keputusan: Masyarakat pesisir yang terdampak langsung oleh pengerukan pasir harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Mereka adalah pihak yang paling mengetahui kondisi lautan di daerah mereka dan akan memberikan perspektif yang penting terkait keberlanjutan ekosistem lokal(harianjogja).

  • Dengan tindakan-tindakan ini, kita dapat melindungi ekosistem laut yang menjadi sumber kehidupan bagi jutaan masyarakat pesisir. Namun, apakah langkah-langkah ini akan cukup untuk mencegah kerusakan yang lebih besar?

    Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan ekspor pasir laut ini? Apakah Anda setuju dengan langkah-langkah yang diambil pemerintah, atau apakah ekosistem kita terlalu berisiko? Yuk, bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
    Lihat Kebijakan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun