Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik Sosial, Budaya, dan Kesehatan 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Norma Sosial Vs Akses Kontrasepsi: Mengapa Moralitas Remaja Indonesia Dipertaruhkan?

2 September 2024   05:50 Diperbarui: 2 September 2024   09:26 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Menilik Kontrasepsi Bagi Remaja: Antara Norma Sosial, Moral, dan Agama di Indonesia

Isu kontrasepsi bagi remaja menjadi perdebatan yang cukup sengit di Indonesia, terutama ketika menyangkut norma sosial, moral, dan agama yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat menjadi solusi dalam menekan angka kehamilan remaja yang semakin meningkat.

Pentingnya Pendidikan Moral dan Agama

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Di Indonesia, norma sosial dan nilai-nilai agama memiliki peran yang sangat kuat dalam membentuk perilaku masyarakat, termasuk di kalangan remaja. Banyak pihak yang menekankan bahwa pendidikan moral dan agama harus menjadi landasan utama dalam upaya mencegah perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab di kalangan remaja. Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Social and Cultural Studies menyoroti pentingnya pendekatan berbasis agama dalam memberikan pemahaman kepada remaja mengenai konsekuensi dari tindakan seksual di luar pernikahan (Purnamasari & Hidayat, 2021).

Pendekatan ini bukan hanya soal mengajarkan nilai-nilai abstinensi atau menahan diri, tetapi juga menanamkan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan spiritual. Pendidikan agama yang kuat diyakini dapat menjadi benteng yang efektif dalam menjaga moralitas remaja, mencegah mereka dari perilaku yang bisa menimbulkan konsekuensi negatif, seperti kehamilan yang tidak diinginkan.

Kekhawatiran Terhadap Akses Kontrasepsi

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Kebijakan pemerintah yang memberikan akses kontrasepsi kepada remaja sering kali dipandang kontroversial karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama. Ada kekhawatiran bahwa kemudahan akses terhadap alat kontrasepsi dapat mendorong remaja untuk lebih bebas dalam berperilaku seksual, yang pada akhirnya dapat merusak tatanan sosial yang ada. 

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Cultural and Religious Perspectives on Contraception for Adolescents in Indonesia (2021), pendekatan yang terlalu menitikberatkan pada kontrasepsi tanpa diimbangi dengan pendidikan moral yang kuat dapat melemahkan nilai-nilai tradisional yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun