Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Korupsi di Indonesia, Mengapa Masalah ini Begitu Sulit Diberantas

31 Agustus 2024   20:53 Diperbarui: 31 Agustus 2024   20:53 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

 Korupsi di Indonesia: Akar Permasalahan, Dampak Sosial Budayanya, dan Pembelajaran dari Negara Lain

Korupsi di Indonesia telah menjadi isu yang rumit dan menyebar luas di berbagai lini kehidupan. Meski banyak upaya pemberantasan, korupsi tetap menjadi salah satu tantangan terbesar bangsa ini. Selain merusak tatanan sosial dan budaya, korupsi juga memperlebar kesenjangan ekonomi dan menggerogoti kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Akar Permasalahan Korupsi

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Korupsi sering kali dipandang sebagai hasil dari lemahnya sistem hukum dan tata kelola yang tidak transparan. Transparency International (2022) mengungkapkan bahwa korupsi di Indonesia berakar dari rendahnya integritas di kalangan pejabat publik dan budaya kolusi yang dianggap "normal" di banyak sektor. Praktik patronase dan nepotisme yang masih kuat juga memperparah situasi ini, menjadikan korupsi sebagai sesuatu yang "diperlukan" untuk mencapai posisi atau tujuan tertentu.

Dampak Sosial Budaya dari Korupsi

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Korupsi memiliki dampak yang lebih dalam daripada sekadar kerugian finansial. Salah satu dampaknya adalah hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah. Studi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK, 2021) menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang skeptis terhadap kemampuan pemerintah dalam menyediakan layanan publik yang adil dan merata. Hal ini memperburuk ketidakadilan sosial, di mana masyarakat yang kurang mampu sering kali menjadi korban.

Selain itu, korupsi memperkuat ketidaksetaraan sosial. Sumber daya negara yang seharusnya digunakan untuk kepentingan umum justru disalurkan kepada segelintir individu atau kelompok elit. Ini memperlebar jurang sosial dan menciptakan ketegangan di masyarakat.

Contoh Penanganan Korupsi di Negara Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun