Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik Sosial, Budaya, dan Kesehatan 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Kasus Bullying di Universitas Diponegoro Mengungkap Kegagalan Lingkungan Akademik Kita?

28 Agustus 2024   20:43 Diperbarui: 29 Agustus 2024   10:43 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Dampak Sosial Budaya di Balik Kasus Bullying di Universitas Diponegoro: Sebuah Refleksi terhadap Lingkungan Akademik Indonesia

Kasus bullying di Universitas Diponegoro (Undip) baru-baru ini telah mengguncang dunia pendidikan di Indonesia. Kasus ini tidak hanya menjadi sorotan karena tragedi yang menimpa korban, tetapi juga karena menggambarkan masalah mendasar dalam lingkungan akademik kita.

Mengapa hal ini bisa terjadi di sebuah institusi pendidikan tinggi yang seharusnya menjadi tempat bagi generasi muda untuk berkembang secara intelektual dan moral?

Mengapa Lingkungan Akademik Rentan terhadap Bullying?

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Lingkungan akademik di Indonesia, termasuk di universitas-universitas ternama seperti Undip, sering kali dipandang sebagai miniatur masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai budaya yang berlaku.

Namun, ironisnya, tempat yang seharusnya mendidik dan melindungi mahasiswa malah bisa menjadi sarang perilaku yang merusak seperti bullying.

Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Journal of Educational Psychology (2022), lingkungan pendidikan yang kompetitif, hierarki sosial yang kaku, dan kurangnya dukungan mental yang memadai dapat menciptakan kondisi yang rentan terhadap bullying.

Di banyak universitas, tekanan akademik yang tinggi sering kali menjadi pemicu utama, di mana mahasiswa merasa terisolasi dan akhirnya menjadi target atau pelaku bullying.

Budaya Senioritas dan Ketidakadilan Sosial

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun