Dampak Sosial Budaya di Balik Kasus Bullying di Universitas Diponegoro: Sebuah Refleksi terhadap Lingkungan Akademik Indonesia
Kasus bullying di Universitas Diponegoro (Undip) baru-baru ini telah mengguncang dunia pendidikan di Indonesia. Kasus ini tidak hanya menjadi sorotan karena tragedi yang menimpa korban, tetapi juga karena menggambarkan masalah mendasar dalam lingkungan akademik kita.
Mengapa hal ini bisa terjadi di sebuah institusi pendidikan tinggi yang seharusnya menjadi tempat bagi generasi muda untuk berkembang secara intelektual dan moral?
Mengapa Lingkungan Akademik Rentan terhadap Bullying?
Lingkungan akademik di Indonesia, termasuk di universitas-universitas ternama seperti Undip, sering kali dipandang sebagai miniatur masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai budaya yang berlaku.
Namun, ironisnya, tempat yang seharusnya mendidik dan melindungi mahasiswa malah bisa menjadi sarang perilaku yang merusak seperti bullying.
Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Journal of Educational Psychology (2022), lingkungan pendidikan yang kompetitif, hierarki sosial yang kaku, dan kurangnya dukungan mental yang memadai dapat menciptakan kondisi yang rentan terhadap bullying.
Di banyak universitas, tekanan akademik yang tinggi sering kali menjadi pemicu utama, di mana mahasiswa merasa terisolasi dan akhirnya menjadi target atau pelaku bullying.
Budaya Senioritas dan Ketidakadilan Sosial