Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Self-Love, Mengapa Generasi Milenial dan Gen Z Semakin Peduli pada Kesehatan Mental?

24 Agustus 2024   19:01 Diperbarui: 24 Agustus 2024   23:08 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E 

Fenomena Self-Love: Mengapa Generasi Milenial dan Gen Z Semakin Peduli pada Kesehatan Mental?

Di era digital yang serba cepat ini, kita menyaksikan sebuah perubahan signifikan dalam cara generasi Milenial dan Gen Z memandang kesehatan mental. Self-love, atau mencintai diri sendiri, telah menjadi salah satu topik yang sering diperbincangkan di berbagai platform media sosial. Namun, mengapa generasi muda ini semakin peduli pada kesehatan mental mereka? Apa yang mendorong mereka untuk menempatkan self-love sebagai prioritas dalam kehidupan sehari-hari?

Kebutuhan untuk Mengatasi Stres dan Tekanan

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Generasi Milenial dan Gen Z dikenal sebagai generasi yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Di satu sisi, akses informasi yang melimpah memberikan mereka banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang. Namun, di sisi lain, eksposur yang tinggi terhadap media sosial dan tekanan untuk selalu tampil sempurna telah menambah tingkat stres mereka. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa generasi ini lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Adolescent Health (2019), tekanan sosial dan akademik yang tinggi di kalangan remaja dan dewasa muda telah meningkatkan prevalensi gangguan kecemasan. Karena itu, mereka mulai mencari cara untuk menjaga kesehatan mental mereka, salah satunya dengan menerapkan konsep self-love.

Pentingnya Self-Love dalam Kehidupan Sehari-hari

Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Self-love bukan hanya tentang menerima diri sendiri apa adanya, tetapi juga tentang memberikan perhatian yang cukup pada kebutuhan fisik, emosional, dan mental kita. Generasi Milenial dan Gen Z menyadari bahwa untuk bisa berfungsi dengan baik dalam kehidupan sosial dan profesional, mereka perlu memiliki keseimbangan emosional yang baik. Dengan semakin terbukanya pembicaraan mengenai kesehatan mental di media sosial, mereka lebih mudah mengakses informasi mengenai cara-cara untuk mencintai diri sendiri.

Sebuah artikel di Frontiers in Psychology (2020) menyebutkan bahwa self-love dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan secara keseluruhan. Aktivitas seperti meditasi, journaling, olahraga, atau sekadar memberikan waktu untuk diri sendiri, menjadi bagian penting dari rutinitas banyak orang dalam generasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun