Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya membawa terobosan berkelanjutan ke RW 9, Kelurahan Gading, Tambaksari, melalui pemasangan lampu tenaga surya. Proyek ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan penerangan di kawasan tersebut, sekaligus menawarkan solusi hemat energi dan ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sinar matahari, mahasiswa KKN menciptakan sistem penerangan yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional, tetapi juga mendukung upaya pengurangan emisi karbon.Â
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Selain sebagai solusi praktis, lampu tenaga surya juga menjadi simbol inovasi berbasis aksi nyata yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. "Kami sangat terbantu dengan adanya lampu ini, terutama di area yang minim penerangan di malam hari," ungkap
salah satu warga RW 9.
Inovasi keranjang sampah dan lampu tenaga surya yang diimplementasikan mahasiswa KKN UNTAG membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat RW 9 Kelurahan Gading, Tambaksari. Dari sisi positif, keranjang sampah kreatif meningkatkan kesadaran
warga dalam memilah dan mengelola limbah plastik, membantu mengurangi pencemaran lingkungan, serta membuka peluang ekonomi melalui daur ulang. Sementara itu, lampu tenaga surya menyediakan solusi penerangan yang hemat energi, memperbaiki kualitas hidup warga di area minim listrik, dan mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi karbon.
Namun, proyek ini juga memiliki tantangan dan efek minus yang perlu diperhatikan. Keranjang sampah berisiko kurang dimanfaatkan jika kesadaran masyarakat tidak konsisten atau jika tidak ada sistem pemeliharaan yang berkelanjutan. Di sisi lain, lampu tenaga surya memerlukan perawatan rutin dan bisa menghadapi kendala teknis seperti kerusakan panel atau baterai, yang memerlukan biaya tambahan untuk perbaikan. Tantangan lainnya adalah memastikan proyek ini terus berjalan meskipun mahasiswa KKN telah menyelesaikan masa tugasnya. Meski demikian, dengan kolaborasi dan pendampingan yang tepat, inovasi ini berpotensi menjadi model pengembangan kampung berkelanjutan yang dapat direplikasi di berbagai daerah.
Meskipun menghadapi tantangan dalam hal pemeliharaan dan keberlanjutan, manfaat jangka panjang yang dihasilkan dari program ini jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Dengan dukungan masyarakat dan upaya kolaboratif, proyek ini berpotensi menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk mengembangkan solusi serupa yang ramah lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Mahasiswa KKN UNTAG telah membuktikan bahwa perubahan dapat dimulai dari langkah kecil, namun dampaknya mampu menerangi masa depan yang lebih hijau dan bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H