Kajian rutin kitab Al-Hikam karya Ibn Athaillah yang dipimpin oleh Gus Fakhrurrozi, atau yang lebih akrab disapa Gus Rosi, terus menjadi magnet spiritual bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Silo dan sekitarnya. Dengan gaya penyampaian yang santai namun mendalam, Gus Rosi menyampaikan hikmah-hikmah kehidupan yang terkandung dalam kitab ini, menjadikan kajian tersebut diminati oleh berbagai kalangan.
Penyebaran Kajian di Berbagai Desa
Pengajian yang dipimpin oleh Gus Rosi tidak terbatas pada satu tempat saja. Beliau dengan istiqamah mendatangi desa-desa di Kecamatan Silo, seperti Desa Karangharjo, Desa Pace, dan Desa Mulyorejo, bahkan hingga menjangkau Kecamatan Arjasa. Dengan metode berpindah dari rumah satu alumni ke alumni lainnya setiap minggu, Gus Rosi memperkuat ikatan spiritual sekaligus sosial di antara jamaahnya.
Materi Kajian: Maqom Asbab dan Tajrid
Pada salah satu kajian yang bertempat di rumah Ustadz Haikil, Gus Rosi membahas salah satu bab penting dalam kitab Al-Hikam, yaitu tentang maqom asbab dan maqom tajrid. Dalam pembahasan ini, beliau menjelaskan bahwa maqom asbab adalah kondisi di mana seseorang menjalani kehidupannya dengan usaha dan kerja keras sebagai jalan menuju ridha Allah. Sementara itu, maqom tajrid adalah kondisi di mana seorang hamba menyerahkan sepenuhnya segala urusan kepada Allah tanpa terlalu bergantung pada ikhtiar.
Melalui kajian ini, Gus Rosi menekankan pentingnya memahami maqom masing-masing dengan bijak. Beliau mengingatkan jamaah agar tidak meninggalkan usaha, tetapi juga tidak melemahkan tawakal kepada Allah. Dalam nasihatnya, Gus Rosi berkata, "Jangan sampai seseorang yang berada di maqom asbab memaksakan diri ke maqom tajrid, atau sebaliknya. Semua maqom memiliki hikmah dan ujian masing-masing yang harus disyukuri."
Keistimewaan Kajian Bersama Gus Rosi
Salah satu keunikan dari kajian yang dipimpin Gus Rosi adalah pendekatannya yang personal dan akrab. Beliau tidak hanya menjadi guru, tetapi juga sahabat bagi para jamaahnya. Dengan berpindah-pindah tempat, beliau merawat kedekatan antara jamaah dan menjadikan rumah-rumah alumni sebagai pusat penyebaran ilmu dan keberkahan.
Pengajian rutin ini tidak hanya menjadi tempat untuk menimba ilmu agama, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan spiritual di masyarakat. Semoga kajian kitab Al-Hikam ini terus memberikan manfaat dan menjadi salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H