Mohon tunggu...
ilham prasetya
ilham prasetya Mohon Tunggu... -

10 Januari 1995| SDN Cisalak 3| SMP Taruna Bhakti| SMK Taruna Bhakti| TI Gunadarma University 1IA11| Manga & Anime | indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Membuka Bisnis Tempe di Negeri Orang

4 April 2013   02:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang bisnis makanan Indonesia memang tidak ada habisnya. Indonesia kaya kuliner nusantara yang beragam cita rasanya mulai dari pulau Sumatera hingga Indonesia bagian timur. Mulai dari makanan ringan hingga masakan khas Indonesia. Salah satunya adalah bisnis tempe yang dikelola warga Indonesia yang menetap di Jepang, Rustono Juragan Tempe dari grobogan. Terlahir di kota kecil Grobogan, Jawa Tengah ternyata tidak menyurutkan semangat juang Rustono (43). Tempe ternyata sudah mendunia. Makanan khas Indonesia ini dapat ditemui di Jepang. Awalnya, kendala cukup berat dialami oleh Rustono soal menghadapi iklim alam di Jepang.Fermentasi tempe hanya bisa berhasil dalam cuaca kelembaban 60 persen hingga 90 persen, yang tentu saja tidak masalah di Indonesia. Di Jepang yang mempunyai empat musim, mempunyai kelembaban udara yang dibutuhkan tempe hanya pada musim panas. Tetapi, lewat penelitian kecil-kecilan dan telaten, hasilnya sangat besar. Dia bisa mengatur kelembaban pada segala musim di dalam ruangan produksi. Kesuksesan pun menghampiri Rustono sejak keberhasilannya memproduksi tempe di Jepang. KiniRustono mendapatkan gelar khusus yakni The King of Tempe. Tidak hanya di Negeri Sakura, di negara adidaya, Amerika Serikat. Adalah Ratina Muljono yang mempopulerkan tempe di California dengan membuka Tempe House. Media internasional Voice of Amerika menyebutkan Ratina datang ke AS sejak 1999.Ratina pun belajar membuat tempe segar. Ternyata membuat tempe tidak semudah yang dia duga. Setelah menghabiskan 6 karung kedelai, barulah ia bisa membuat tempe seperti yang diharapkan. Ratina menjual tempe Lomalinda seharga US$1 per bungkus atau sekitar Rp 10.000. Awalnya, ia yang menawarkan ke toko atau supermarket, namun sekarang justru toko atau supermarket yang memesan dan membayar di muka. Tempe buatannya disukai pelanggan karena rasanya yang enak dan menjual. Suksesnya orang Indonesia, Rustono, mendirikan pabrik tempe di Jepang, membuktikan bahwa membuka usaha sendiri terlebih bisnis makanan khas Indonesia banget, tempe, bisa menjadi lahan yang menguntungkan bagi kehidupan seseorang. Mantan bell boy Hotel Sahid Yogyakarta ini sukses merintis usaha tempe di negeri sakura,Jepang. Hijrahnya Rustono ke Tokyo, Jepang telah membuatnya berhasil menjadi pengusaha tempe di negeri sakura. Selain itu, seorang Ratina asal Indramayu, Jawa Barat ini menginspirasikan kita sebagai warga negara Indonesia, dengan membuka usaha sendiri tidak hanya menguntungkan diri sendiri tetapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, tentunya berguna bagi orang lain. Sungguh pengalaman yang patut dicontoh..

Sebagai warga negara Indonesia, saya bangga makanan tradisional khas Indonesia, tempe, begitu mendunia. Apalagi olahan tempe sangatlah beragam dan rasanya yang gurih membuat lidah siapa saja pasti terkenang-kenang. Tempe berasal dari Indonesia. Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta.Tempe bisa diolah menjadi masakan yang nikmat dan lezat seperti tumis sambal tempe, gorengan, tempe bacam, campuran sayur bayam hingga keripik tempe. Tidak heran jika tempe banyak disukai orang terlebih masyarakat internasional.
Tempe Source: http://log.viva.co.id/news/read/340356-aneka-masakan-tempe-di-mancanegara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun