Mohon tunggu...
ilham mubarak
ilham mubarak Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Indonesia untuk Kemajuan Bangsa atau Kepentingan Penguasa?

5 Mei 2015   23:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:20 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal pendidikan tentu saja sangat berkaitan pada pengembangan sumber daya manusia yang kemudian akan berimbaas kepada kualitas sebuah bangsa, sukses tidaknya pendidikan pada suatu bangsa sering dikaitkan dengan bagaimana output-output SDM yang dihasilkanya. Bukan menjadi rahasia lagi bahwasanya sejauh ini pendidikan yang berjalan disebuah bangsa yang kaya akan sumberdaaya alam yang mestinya mampu digunakan untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyatnya ini belum mampu menciptakan output-output SDM berkualitas yang dapat mengolah kekayaan alamnya. Alhasil sebagian besar SDA yang ada di indonesia kini diolah oleh perusahaan-perusahaan asing dan indonesia hanya mendapat sedikit bagian dari kekayaan alamnya. salah siapakah ini semua ? , Pendidikan ? atau sang perancang pendidikan ?, atau justru para peserta didik dalam praktik pendidikan?

Kita bisa sedikit menengok kembali tentang apa pendidikan dan apa yang sesungguhnya menjadi tujuan dari pendidikan. Menururt  KBBI (versi online) dituliskan bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan . dari pengertian tersebut dapat sedikit kita ambil kesimpulan bahwa pada hakikatnya pendidikan merupakan sebuah proses pengubahan dari belum dewaasa menjadi dewasa, dari belum tau menjadi tau, dari belum faham menjadi faham serta dari belum mengerti apa-apa hinga hampir mengerti segala yang ada dan sejenisnya melalui sebuah pengajaran dan pelatihan. Dalam pendidikan kita sering mendengar proses humanisasi atau memanusiakan manusia , jika ditinjau dari maknanya manusia yang sesungguhnya adalah makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain) artinya sudah semestinya pendidikan berperan penting dalam pembentukan akhlak dan budi manusia bukan hanya intelektualnya saja. Agar mampu menciptakan sumber daya manusia sesuai dengan harapan bangsa.

Akan tetapi jika kita mengamati proses-proses pendidikan serta kebijakan-kebijakan terkait pendidikan yang diambil oleh pemerintah “yang niatnya memajukan pendidikan di indonesia” namun justru membuka lebar-lebar pintu potensi dekadensi  moral bagi anak bangsa. Seperti halnya ujian nasional yang pada awalnya diniatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan namun justru meningkatkan kemrosotan moral di kalangan pelajar. Bagaimana tidak, karena ujian nasioanal para anak-anak pelajar yang lugu diajarkan tidak jujur, para pelajar diajarkan berbohong dan parahnya para pelajar dituntut untuk saling tolong menolong dan membantu dalam hal keburukan. Hal ini tentusaja sangat merugikan bagi masadepan bangsa karena sejak dini para generasi penerus sudah didik mengenai hal-hal yang tidak semestinya, Tak heran jika muncul tanda tanya besar mengapa UN masih berlanjut ?, apakah para petinggi negara tidak tahu tentang hal ini ?, semoga mereka tetap mempertahankan UN “karna memang tidak tau dan niat baik mereka” bukan karena ingin memanfaatkan UN sebagai salah satu proyek besar yang mampu menghasilkan keuntungan yang besar pula yang kemudian masuk kedalam saku mereka. Disisi lain pendidikan sering diatasnamakan demi kepentingan oknum –oknum pejabat negara seperti halnya kasus UPS yang akhir-akhir ini hangat diperbincangkan dimana pendidikan dijadikan sebuah alasan atau media untuk meraut keuntungan besar dari uang negara. Percaya tidak percaya, sadar tidak sadar, itulah wajah pendidikan negara kita tercinta indonesia yang hingga kini masih menyisakan tanda tanya tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan utamanya

reverensi:

http://kbbi.web.id/manusia

http://kbbi.web.id/didik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun