Mohon tunggu...
Muhammad Ilham
Muhammad Ilham Mohon Tunggu... -

saya mempunyai mimpi, indonesia memiliki masyarakat yang bermoral

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Tirani

28 Mei 2013   12:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:54 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Begitu besar pengaruh media terhadap cara pandang masyarakat, sehingga media memiliki kekuatan yang sangat besar dalam membentuk opini, menggiring informasi, sehingga bila disalah-gunakan dapat memanipulasi polapikir masyarakat.
Kita saat ini mengalami derasnya pengaruh media terhadap keseharian kita, baik dalam bentuk media TV, koran, radio, majalah, dunia maya. Hampir disetiap lini kehidupan kita dikelilingi " pengaruh informasi " dari media. Begitu dahsyatnya sehingga bila disalahgunakan oleh kepentingan tertentu, media akan menjadi alat pembodohan masal.

Media adalah mata kita untuk melihat situasi bangsa, maka media memiliki kewenangan untuk kebebasan pemberitaan, namun dalam kebebasan tersebut, kenetralan dan etika pemberitaan mutlak diperlukan.
Saat ini kita sering melihat cara pemberitaan yang bisa dibilang " tak berkelas ".
Seperti pemberitaan yang diulang-ulang, sinisme, pemberitaan yang menjual ( walaupun sifatnya tak mendidik atau bahkan memvonis )

Apa yang terjadi bila kita mengalami era media tirani?

Tirani memiliki arti: kekuasaan yang gunakan sewang-wenang. Mungkin kita semua sudah menyadari gejala-gejala menuju diagnosa tersebut, bagaimanapun informasi adalah hal yang sangat penting dan bila diselewengkan akan menjadi senjata yang menakutkan. Faktanya para pemilik kartel media sudah menjadi bagian dari pemain politik, dimana politik adalah tempat kekuasaan dan keahlian akan digunakan demi mencapai tujuan mereka.

Bisakah para pekerja media tetap netral, saat pemiliknya memasuki ranah politik?

Pertanyaan yang meresahkan, karena dibenak kita sudah memiliki jawaban terhadap pertanyaan tersebut.
Para politikus yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa dan menguasai sumber informasi masyarakat, sungguh keadaan yang memilukan.

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Kita bisa saja berharap ada aturan yang memperjelas " bahwa pemilik media dilarang menyentuh ranah politik ". Sekali lagi kita menyadari bahwa hal ini tak mungkin terjadi, bagaimanapun politik adalah hak setiap orang ( walaupun setiap orang memiliki pengertian yang berbeda tentang etika politik )
Maka kita sebaiknya sudah mempersiapkan mental kita untuk memasuki era " media tirani ", atau mungkin dengan kesadaran bahwa politik memiliki ketergantungan dengan suara rakyatnya, lalu kita berpikir ulang untuk memilih calon pemimpin bangsa yang berafiliasi dengan kartel media.

Bagaimanapun, kita sebagai masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang aktual, dan tetap menginginkan media menjadi mata jendela kita terhadap bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun