Tepat pada 11 September senin kemarin adalah hari yang bersejarah karena pada tanggal tersebut terdapat suatu kejadian kelam yang begitu menggemparkan dunia, yaitu Serangan 11 September sebuah tragedi dimana Amerika Serikat diserang oleh kelompok teroris Al-Qaeda. Sebauh tragedy yang menjadi titik balik pandangan orang barat terhadap umat muslim.
Konflik di Timur Tengah memiliki peran besar dalam latar belakang serangan 11 September. Salah satu konflik utama adalah konflik Israel-Palestina, yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi sumber ketidakpuasan dan radikalisasi kalangan beberapa kelompok di dunia Aran dan Muslim.
Al-Qaeda adalah kelompok teroris yang didirikan oleh Osama bin Laden pada tahun 1988. Kelompok ini menganggap Amerika Serikat dan sekutunya sebagai musuh utama dan telah melakukan serangan terorisme sejak awal tahun 1990 an.
Keterlibatan Amerika Serikat di Timur Tengah, terutama invasi Iraq tahun 2003 dan penduduknya terhadap pemerintahan Israel, menciptakan ketidakpuasan di kalangan beberapa kelompok dan negara di wilayah tersebut.
Al-Qaeda dan kelompok teroris lainnya menganut ideologi terorisme jihad, yang meyakini bahwa serangan teror dapat digunakan untuk mencapai tujuan politik dan agama tertentu. Osama bin Laden adalah sosok sentral dalam latar belakang serangan ini. Dia telah memimpin serangkaian serangan teror sebelumnya dan secara terbuka menyatakan niatnya untuk melancarkan serangan besar terhadap Amerika Serikat.
Pada pagi hari tanggal 11 September 2001, 19 teroris yang berafiliasi Al-Qaeda membajak pesawat komersial. Pesawat-pesawat yang dibajak adalah American Airlines Flight 11, United Airlines Flight 175, American Airlines Flight 77, dan United Airlines Flight 93.
Serangan dimulai ketika American Airlines Flight 11 yang terbang dari Boston menuju Los Angeles ditabrakkan ke Menara Utara World Trade Center di New York City pada pukul 8:46 pagi. Ini adalah titik awal dari serangkaian peristiwa yang tragis. Hanya 17 menit kemudian, United Airlines Flight 175 juga ditabrakkan ke Menara Selatan World Trade Center pada pukul 9:03 pagi.
Kemudian, American Airlines Flight 77 yang terbang dari Washington, D.C. ke Los Angeles ditabrakkan ke Pentagon, markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat, di  Arlington, Vriginia, pada pukul 9:37 pagi.
Pesawat keempat, Unites Airlines Flight 93, yang juga dibajak oleh teroris, diketahui menuju Washington, D.C., kemungkinan untuk menyerang salah satu Gedung pemerintahan. Namun, penumpang pesawat ini berusaha merebut kembali kendali pesawat, yang akhirnya jatuh di Shanksville, Pennsylvania, pada pukul 10:03 pagi. Ini adalah satu-satunya pesawat yang tidak mencapai targetnya.
Serangan ini menyebabkan kerusakan besar dan kehilangan nyawa yang sangat besar. Menara Utara World Trade Center runtuh pada pukul 10:28 pagi, diikuti oleh runtuhnya Mneara Selatan pada pukul 9:59 pagi. Lebih dari 2.977 orang tewas dalam serangan ini, termasuk penumpang pesawat, pekerja di gedung-gedung tersebut, dan petugas pemadam kebakaran serta penyelamat yang berusaha membantu.
Serangan 11 September 2001 memiliki dampak yang mendalam pada Amerika Serikat dan dunia secara keseluruhan. Ini memicu perang melawan terorisme oleh Amerika Serikat dan sekutunya di seluruh dunia, serta perubahan signifikan dalam kebijakan keamanan dan kebijakan luar negeri AS. Tanggal ini juga menjadi peringatan nasional untuk menghormati para korban dan pahlawan yang kehilangan nyawa mereka dalam tragedy tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H