Mohon tunggu...
Ilham Marasabessy
Ilham Marasabessy Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen/Peneliti

Belajar dari fenomena alam, membawa kita lebih dewasa memahami pencipta dan ciptaannya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Reptilia Raksasa Exotic di Pantai Jeen Womom Tambrauw

31 Mei 2024   22:27 Diperbarui: 2 Juni 2024   17:21 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarang Penyu Belimbing Jeen Womom, 2019/dokpri

Sejarah Kawasan Jeen Womom

Suaka Marga Satwa Jamursba Medi (SMJM) terletak di Distrik Abun, Tambrauw Papua Barat Daya merupakan wilayah pantai yang dimanfaatkan sebagai kawasan konservasi sejak 1982.

Terbagi pada 2 bentang pantai, yaitu bagian barat berjarak 18 km dan ke arah timur ada pantai Warmon dengan jarak 30 km, kedua bentang pantai ini dipisahkan oleh rangkaian bukit batu dan muara sungai.

Pantai Jamursba Medi terbagi dalam 3 segmen yaitu; Wembrak, Warmandi dan Batu Rumah. Masing- masing pantai memiliki warna pasir yang berbeda. Pantai Wembrak berpasir hitam, sedangkan Batu Rumah dan Warmandi berpasir putih kehijauan.

Kawasan Jamursba Medi ditunjuk sebagai Cagar Alam dengan SK Menteri Pertanian Nomor : 820/Kpts/Um-II/1982 tanggal 10 November 1992. Kemudian diubah menjadi Suaka Margasatwa melalui SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 891/ Kpts-II/1999 dengan luasan 278,25 ha .

Kawasan ini ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Abun berdasarkan SK Bupati Kabupaten Sorong No.142 tahun 2005 memiliki luas wilayah sekitar 26.972,968 ha

Pada tahun 2007 atas prakarsa WWF membuat usulan KKLD Abun dengan luasan sebesar Kawasan seluas 169.158,015 ha, terdiri dari 70.771,288 ha (41%) wilayah daratan dan 98.386,727 ha (59%) perairan laut.

Substansi dasar usulan tersebut lebih di arahkan pada penambahan Pantai Warmon yang tercatat sebagai pantai peneluran Penyu Belimbing terbesar di Pasifik.

Alhasil tahun 2007 usulan tersebut berhasil mengakomodir kawasan konservasi hingga ke pantai Warmon, mencakup 9 kampung yaitu : Kampung Waibem, Wau, Warmandi, Saubeba, Kwor, Werur, Werbes, Hopmare dan Weyaf. 

UU 56/2008 mengesahkan berdirinya Pemerintahan Kabupaten Tambrauw, dengan demikian penentuan RTRW Kabupaten Tambrauw terdapat arahan pola ruang untuk kawasan konservasi Cagar Alam dan Taman Wisata Alam dengan total luas kawasan 216.811,25 ha atau 37,53% dari total luas wilayah Kabupaten Tambrauw.

Kawasan cagar alam dan taman wisata alam di Kawasan Tambrauw meliputi; Cagar Alam Laut Pantai Sausapor Distrik Sausapor, Cagar Alam Tambrauw Utara, Cagar Alam Tambrauw Selatan dan Taman Wisata Alam Distrik Abun.

Pada tahun 2013 Bupati Kabupaten Tambrauw mencadangkan Kawasan Konservasi Taman Pesisir Pantai Peneluran Penyu Belimbing Jamursba Medi dan laut sekitarnya.

Pada tahun 2015 atas desakan masyarakat di tiga kampung (Saubeba, Warmandi dan wau) akhirnya pantai Jamursba Medi di ubah namanya dengan bahasa daerah menjadi pantai Jeen Womom atau Pantai Penyu Belimbing.

Geomorfologi Pantai Jeen Womom

Secara umum geomorfologi pantai di sepanjang pantai Tambrauw relatif datar (flate) yaitu 0,95% - 1.23% dengan lebar pantai ke arah laut pada saat surut 200 meter, jarak perairan dan daratan 50 meter, namun perlahan mengalami penurunan kemiringan hingga curam pada jarak lebih dari 300 meter. 

Masukan air tawar diperoleh dari sungai Wembrak dan sungai Warmandi dengan dibit yang rendah pada musim kemarau dan tinggi pada musim hujan. 

Daerah perairan di sekitar Taman Pesisir Jeen Womom memiliki kedalaman antara 7000-9000 meter, relatif bergelombang dengan kecepatan arus sekitar satu meter perdetik. 

Hal ini terjadi karena kawasan ini berhadapan langsung dengan samudra pasifik, suhu permukaan laut memiliki ciri yang relatif sama dengan perairan lain didaerah tropis. Wilayah daratan Taman Pesisir Pantai Peneluran Penyu Belimbing merupakan pesisir yang memiliki lereng perbukitan dan pegunungan.

Sarang Penyu Belimbing Jeen Womom, 2019/dokpri
Sarang Penyu Belimbing Jeen Womom, 2019/dokpri

Struktur pantai berpasir terbentuk oleh material alami yang mendominasi sebagian besar pantai, meski demikian terdapat sejumlah lokasi batuan karang di pantai tersebut. Pantai Batu rumah bertekstur pasir lembut, pantai Wembrak padat dan lembut sedangkan pasir di Warmandi lembut namun kasar berbatu. 

Sebagian lokasi lain terdapat campuran pasir dan lumpur lumpur yang terbawa dari daratan melalui sungai di tempat-tempat yang dekat dengan muara, sehingga rentan terhadap pengaruh sedimentasi dari daratan.

Selain sedimentasi yang dibawa oleh aliran sungai, pembangunan infrastruktur jalan melalui kawasan tebing dekat pantai penululur dapat menimbulkan erosi atau aliran lumpur ke arah pantai, sehingga mengubah lanskap sekitarnya termasuk tempat bersarangnya penyu belimbing.

Suhu pasir sarang telur selama fase inkubasi dipadukan dengan suhu lingkungan, akibatnya kedalaman sarang menentukan suhu di dalam sarang; semakin dalam lubang sarang, semakin baik kondisi inkubasinya.

Waktu inkubasi akan relatif singkat dan tingkat penetasan akan baik dengan perkembangan suhu yang teratur dan progresif dalam kisaran suhu 24-33 ºC. Suhu pasir menentukan seberapa cepat telur menetas, suhu pasir 24 ºC sangat ideal untuk mempercepat proses penetasan pada umur lebih 80 hari. 

Observasi vegetasi pantai yang terdapat pada tiga tempat dari pantai Warmandi, Batu Rumah dan Wembrak memiliki jenis vegetasi yang hampir sama yaitu pohon ketapang, pohon tikar (pandan laut), petatas pantai dan tanaman pakis, namun memiliki kerapatan yang berbeda. 

Vegetasi pantai non mangrove umumnya banyak ditemukan pada daerah pantai dengan substrat yang didominasi oleh pasir. Kelompok tumbuhan ini dicirikan oleh adanya zonasi bentuk pertumbuhan (habitus) secara horizontal dari daerah intertidal ke arah darat yang terdiri dari: tumbuhan menjalar, semak, perdu dan pohon. Semakin ke darat, keragaman jenis dan habitus pohon akan semakin besar.

Penyu Belimbing Jeen Womom

Terdapat tujuh spesies penyu yang tersisa di dunia, termasuk penyu belimbing. Penyu belimbing merupakan mono spesies disebut leatherback turtle, memiliki beberapa nama lokal, antara lain penyu raksasa, penyu kantong, penyu gelizing, dan penyu mabo.

Sebagai karnivora, penyu belimbing kebanyakan memakan invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur. Memiliki tingkat migrasi yang tinggi, areal yang digunakan untuk mencari makan dan kawin dipisahkan dengan areal yang digunakan untuk bersarang.

Karapas penyu belimbing berwarna gelap dengan corak putih, penyu belimbing dapat tumbuh hingga panjang 180 cm dan berat 500 kg. Dari perairan tropis hingga laut sub-kutub, penyu belimbing dapat ditemukan, biasanya mereka bertelur di pantai tropis. Spesies ini hanya datang ke darat untuk berkembang biak, menjalani seluruh hidupnya di lautan luas. 

Penyu belimbing betina mempunyai siklus reproduksi empat sampai lima musim, menghasilkan 60 sampai 129 butir telur. Setiap dua atau tiga tahun sekali, penyu belimbing bertelur yang perlu diinkubasi selama sekitar 60 hari.

Bentuk morfologi penyu jantan dan betina hampir sama, kecuali bentuk ekor pada penyu jantan lebih besar dan lebih panjang, serta pada plastron terdapat sedikit cekungan kedalam. Berat tubuh mencapai 1 ton dengan panjang tubuh 215 cm.

Pengukuran terhadap induk penyu belimbing yang naik di pantai Jeen Womom, memiliki panjang karapas (SCL) 156,0 cm, panjang kerapas lengkung (CCL) berkisar 155,0 cm, lebar kerapas tegak lurus (SCW) berkisar antara 81,0- 91,0 cm, lebar kerapas lengkung (CCW) berkisar antara 109,0- 137,0 cm.

Memiliki panjang kaki depan/sayap/sirip (flipper) 91/98 cm lebar 35/32 cm dan flipper pada bagian belakang 51/53 cm lebar 29/29 cm, proses peneluran penyu belimbing umumnya terjadi pada malam hari sekitar jam 23.00 sampai dini hari.

Terdapat beberapa spesifik karakteristik penyu belimbing Jeen Womom dibanding pada lokasi lain, dari data distribusi yang tercatat di 9 negara yaitu; Mexico; Costa Rica (Atlantic coast); Costa Rica (Pacific coast); Trinidad; Colombia;Suriname; Guyana; Sri Lanka; Australia dan Indonesia. 

Ternyata ukuran karapax penyu belimbing terbesar terdapat di Australia (162,4 cm) dan Indonesia (160,8 cm) di Pantai Jeen Womom, sedangkan ukuran terkecil ditemukan di Costa Rica dengan ukuran 141 cm. Pesebaran sarang penyu di kawasan ini mencapai 1328 tahun 2019 (WWF Indonesia).

Pengukuran Karapax Penyu Belimbing, 2019/dokpri
Pengukuran Karapax Penyu Belimbing, 2019/dokpri

Menggali sarang adalah tahap terpenting berikutnya dalam proses bersarang setelah penyu melakukan taktik kamuflase. Pasir di sekitar atau di atas sarang diaduk-aduk sebagai bagian dari teknik kamuflase untuk mengaburkan lokasi sarang aslinya. Karena kamuflase tidak hanya menutupi area di atas sarang tetapi juga meluas hingga 4 meter di sekitar sarang, maka perlu waktu beberapa saat untuk menyelesaikannya. 

Ciri khas lain penyu belimbing Jeen Womom adalah durasi proses bertelur berbeda dengan yang dilaporkan Eckert, 1997 dalam Carvajal, 2002, yang keseluruhan prosesnya memakan waktu 2 hingga 3 jam.

Terlihat bahwa di Jeen Womom, aktivitas bersarang lebih cepat selesai (1,37 jam). Struktur pasir yang sangat baik (halus) dan sedikit kotoran/puing-puing kayu yang terkumpul di pantai Jeen Womom memungkinkan proses bersarang yang cepat (dari awal hingga akhir).(imfb).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun