Implementasi heroisme tidak selamanya berhubungan dengan gelar juara atau mengukir prestasi hebat di kancah nasional maupun internasional, ucapan selamat dan diliput media TV, juga tidak harus tercatat dalam buku rekor orang-orang hebat. Tetapi heroisme di era melinial saat ini, sejatinya dapat dimaknai dari tindakan sederhana tetapi memiliki nilai manfaat yang luas bagi lingkungan dan orang banyak di sekitar tempat kita tinggal. Wujud heroisme ini, diimplementasikan oleh Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah (UNAMIN) Sorong melalui kegiatan Studi Lapangan di Kampung Mibi, Distrik Makbon Papua Barat Daya pada Sabtu 11/11/2023.
Project based learning ini bertujuan untuk mendata potensi sumberdaya pesisir dan laut di Kampung Mibi yang merupakan salah satu kampung adat dengan keanekaragaman biota pesisir dan laut yang melimpah di Papua Barat Daya. Distrik Makbon berada di Utara Kabupaten Sorong, tersusun atas 14 Kampung adat yang berkarakteristik masyarakat pesisir. Masyarakat Moi merupakan suku asli mendiami wilayah ini sejak ratusan tahun silam. Hidup berkoloni membentuk pranata sosial yang mengikat dan dihargai secara turun temurun.
Kampung Mibi dikenal sebagai salah satu Kampung Konservasi, hal ini relevan dengan kondisi wilayah yang terlihat masih alami. Dalam kunjungan ini mahasiswa perikanan UNAMIN Sorong, melakukan identifikasi potensi terhadap sumberdaya alam di zona pesisir dan pantai (sand beach dan mangrove forest) hingga ke arah laut pada ekosistem padang lamun (Seagrass Bed) dan terumbu karang (Coral reef). Pendataan ini diketahui bahwa kawasan pesisir Mibi merupakan habitat endemik jenis burung laut (camar dan bangau), terdapat mangrove sejati juga asosiasi, dan organisme intertidal pesisir pantai seperti (gastropoda, bivalvia dan crustacea) yang bernilai ekonomis. Sedangkan pada ekosistem laut menjadi habitat berberapa jenis ikan karang, bintang laut, teripang juga menjadi habitat ular laut.
Selain itu kawasan pantai Mibi memiliki jasa ekosistem yang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari berbasis ekosistem. Saat diminta tanggapan terkait kegiatan ini Kepala Kampung Mibi "Yahya Sapisa" mengatakan, kampungnya merupakan bagian dari wilayah adat Suku Moi, nilai-nilai kearifan lokal masih dipegang kuat, khususnya pada pemanfaatan sumberdaya alam. Menurutnya kegiatan mahasiswa Perikanan UNAMIN Sorong untuk melakukan inventarisasi potensi pesisir dan laut sangat bermanfaat mendukung data base yang mereka miliki, disisi lain dapat menambah pengalaman dan meningkatkan kemampuan mahasiswa yang notabenya merupakan anak-anak Papua generasi masa depan. Harapannya kegiatan ini dapat berjalan lancar dari awal sampai akhir, "Tutup Yahya"
Menyikapi potensi yang besar di Kampung Mibi, "Ilham Marasabessy", sebagai dosen pendamping kegiatan project ini, menyampaikan bahwa zona pesisir merupakan kawasan yang sangat dinamis, merupakan tempat yang paling produktif di perairan laut, namun disaat yang sama juga paling rentan terhadap kerusakan ekosistem dan kehilangan sumberdaya alam dalam jumlah besar. Lokasinya relatif dekat dengan pemukiman penduduk, pengaruh daratan yang massif dan responsif terhadap perubahan iklim global menjadikan kawasan ini sebagai zona dengan peluang dan tantangan yang besar. Untuk itu diperlukan pengelolaan terpadu yang mampu mengintegrasikan aspek ekologi, ekonomi, sosial budaya dan dukungan politik yang lahir secara bottom up, sehingga kebijakan yang diputuskan merupakan kesepakatan kolektif, pro terhadap kesejahteraan masyarakat adat Kampung Mibi dan konservasi sumberdaya alam, "Tutup Marasabessy"
Project based learning, terkait pendataan sumberdaya pesisir dan laut oleh mahasiswa Perikanan UNAMIN Sorong adalah wujud aktualisasi keilmuan dan pengabdian kepada masyarakat, menjadi barometer bagi generasi milenial di Kota Sorong Papua Barat Daya. Harus diakui bahwa predikat Provinsi Konservasi di Indonesia tidak lepas dari corak dan karakteristik kehidupan masyarakat Papua yang sangat menghargai alam. Untuk itu kontribsui milenial secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan perlindungan sumberdaya alam adalah bagian dari implementasi heroisme sejati anak-anak lokal Papua yang tidak menuntut dicatat dalam buku rekor Indonesia, tidak perlu dipajang foto dalam barisan orang terkenal, tidak mesti mendapat piagam atau sertifikat penghargaan dan harus dielu-elukan sebagai pahlawan, melainkan cukup dengan melakukan tindakan untuk mengharmonisasikan manusia dan alam (imfb).
