Pada sebuah tanya aku memulai,
Dalam sebuah mimpi yang menjadi angan,
Bermacam nalar logika tawarkan,
Somoga ikhtiar dan doa mewujud kebahagiaan.
Aku menjadikanmu arah dalam setiap langkahku. Dalam batas, kaulah yang memerdekakan belenggu itu. Musnah sama sekali dengan sabar dan maklum dirimu. Memberi makna akan ke-taksesuaian/kesesuaian diriku akan sesuatu.
Gerimis lagi,
28 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!