Mohon tunggu...
Ilham Septianda Saputra
Ilham Septianda Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka bepergian dan berkegiatan diluar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2024 Lakukan Sosialisasi dan Pembuatan Biosaka "Selamatkan Alam Kembali ke Alam"

9 Februari 2024   16:22 Diperbarui: 9 Februari 2024   16:29 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Biosaka Kepada Kelompok Tani Desa Pakembaran, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang (Dokumen Pribadi )

Harga pupuk anorganik yang terus meningkat memaksa para petani mencari alternatif lain untuk menyuplai unsur hara bagi tanamannya. Pupuk kimia digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman agar menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Konsep dasar pertanian organik adalah suatu cara produksi tanaman dengan menghindari atau meminimalkan penggunaan senyawa kimia sintetik.

 Pertanian organik adalah pertanian yang memperhatikan prinsip-prinsip ekosistem alami dalam proses produksinya di samping menghasilkan barang produksi yang berkualitas tinggi. Pengendalian hayati produk pertanian organik mengutamakan ketahanan pangan dan kesehatan, misalnya dengan penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia. Biosaka merupakan salah satu sistem teknologi terbarukan dalam pengembangan pertanian organik modern yang dibentuk sebagai bioteknologi sebagai elisitor.

Fungsinya untuk meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan hama. Orientasi atau prinsip pertanian organik harus dikenalkan kepada masyarakat, baik untuk kesehatan maupun pelestarian alam dan lingkungan. Tumbuhan elisitor adalah tumbuhan yang mengandung senyawa biologis yang dapat menyebabkan peningkatan produksi fitoaleksin bila diaplikasikan pada tumbuhan atau kultur sel tumbuhan. Pemicu dapat berasal dari bakteri, jamur, virus, senyawa karbohidrat polimer, protein, lemak dan mikotoksin sebagai pemicu biotik. 

Manfaat ramuan Biosaka dengan biaya nol rupiah/gratis petani membuat sendiri, tidak ada risiko kerugian bagi petani dan tanaman, tidak beracun, menghemat biaya pupuk kimia sintetis 50-70%. Biosaka ini juga meminimalisir/mengurangi serangan hama penyakit, lahan menjadi subur, umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus. Jenis tanaman ini dipilih yang sehat, tidak terkena hama dan penyakit. Minimal 5 jenis tanaman yang diambil, lebih banyak lebih bagus. Daun yang dapat digunakan seperti Daun kelor, sirsak, babadotan, gamal, sambung nyawa, ruku ruku, singkong, pepaya, dan Daun sambiloto.

Lantas Bagaimana Pembuatan Biosaka sebagai penunjang dan menekan penggunaan pupuk? 

1. Campurkan bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 liter dalam wadah yang sudah disiapkan.

2. Meremas didahului berdoa dan dilakukan dengan sabar, ikhlas, sepenuh hati dan fokus. Lakukan peremesan dengan tangan kanan, tangan kiri memegang pangkal bahan. Sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri. Tangan kanan bergerak memutar air ke kiri (berlawanan arah jarum jam) sambil mengumpulkan bahan yang tercecer sambil tetap meremas.

3. Diremas sampai selesai, tidak berhenti, tidak sampai hancur batangnya, tangan tidak boleh diangkat, tangan tetap di dalam air dan tidak berganti orang. Meremas rumput tidak boleh menggunakan blender, mesin, ditumbuk tetapi harus menggunakan tangan, karena ada interaksi antara tangan dengan rumput sebagai makhluk hidup, sebagaimana halnya membuat cincau.

4. Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen. Untuk larutan mencapai homogen perlu waktu kisaran 10-20 menit.

5. Ciri-ciri visual bahwa Biosaka sudah homogen seperti tidak mengendap, merata homogenitas dalam botol mulai dari bagian atas, tengah dan bawah; tidak timbul gas, tidak ada butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin, ramuan Biosaka terlihat pekat dan mengkilap, diterawang tidak bening, bisa berwarna hijau/biru/merah sesuai dengan warna rumput/daun yang digunakan, kepekatan homogen sempurna di atas 500 ppm. Bagi Biosaka homogen yang sempurna bisa disimpan hingga 5 tahun.

6. Selanjutnya ramuan Biosaka disaring menggunakan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol/jerigen menggunakan corong.

7. Ramuan Biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Wadah ramuan Biosaka disimpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.

8. Dosis penyemprotan  30-40 ml/tangki dengan interval waktu penyemprotan 10-14 hari.

Fungsi dari Pupuk Biosaka adalah dapat meminimalkan biaya produksi dan dapat mengurangi penggunaan Pupuk NPK pada tanaman. Kelebihan dari pupuk organik cair yaitu : Cara pengaplikasiannya lebih mudah, Unsur hara mudah untuk diserap, Tidak merusak tanaman dan kandungan dalam tanah, Dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara tanah

Penulis : Ilham Septianda Saputra

Lokasi : Desa Pakembaran, Kecamatan Warungpring, Kabupaten Pemalang

Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Ir. Abdul Syakur S.T., M.T., IPU. S.T.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun