Perlu diketahui kalau besok kamis tgl 10 muharam, kita umat islam disunahkan untuk berpuasa dihari itu, sebenarnya tidak hanya umat islam saja yg puasa pada tg 10 muharam, Yahudipun menjalankannya. Tapi mengapa kita juga disunahkan juga untuk puasa tgl 9 muharam?? berikut dalil dan penjelasannya.
Nabi Muhammad SAW biasa berpuasa pada hari 'Asyura dan memerintahkan umatnya untuk melakukan hal serupa, sebagiamana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang artinya :
“Tatkala Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau shalallaahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa alaihis salam berpuasa pada hari ini. Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya”. (HR. Al Bukhari)
Puasa di hari ‘Asyura ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan Nabi SAW dan telah dilakukan sejak awal kenabian. Hal ini tersirat dari hadits berikut.
Dan dari Aisyah radhiallahu anha, ia mengisahkan :
“Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897)
Dengan demikian setelah diwajibkannya puasa Ramadhan, maka puasa Muharram di hari ‘Asyura menjadi sunnah hukumnya. Sebelumnya Rasulullaah SAW sangat menekankan (seperti mewajibkan) agar kaum muslimin berpuasa di hari ke sepuluh bulan Muharram itu.
Dalam hadits lain Nabi SAW menekankan keutamaan puasa 'Asyura ini, yang artinya :
Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram,… [HR Muslim]
Dari Ibnu Abbas RA , Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“Puasalah kalian pada tanggal sembilan dan sepuluh, bedakanlah dari orang-orang Yahudi.” (HR. Muslim).
Sebagian ulama menganjurkan agar puasa bulan Muharram ini berbeda dengan kebiasaan orang Yahudi dan Nashrani maka dilaksanakan 2 hari yaitu tanggal 9 dan 10 Muharram. Dimana pada tanggal 10 Muharram merupakan kebiasaan puasa Nabi SAW sebelumnya dan tanggal 9 Muharram sebagai sebagai pembeda sesuai dengan hadits di atas.
Nah dari uraian diatas dapat diketahui mengapa umat islam mengenal puasa asura dan tasu'a (9&10 muharam) lalu hubungannya dgn lebaran anak yatim apa?? ada sedikit dalil yg menjelaskannya.
Diriwyatkan bahwa Rasul saw menyayangi anak2 yatim, dan lebih menyayangi mereka pd hari 10 muharram (Asyura).
dan menjamu serta bersedekah pd 10 muharram bukan hanya pd anak yatim tapi keluarga, anak, istri, suami dan orang orang terdekat, karena itu sunnah beliau saw dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh. (Faidhul qadir juz 6 hal 235-236).
Diriwayatkan pula bahwa sayyidna Umar ra menjamu tamu dengan jamuan khusus, pada malam 10 muharram (Musnad Imam Tabrani/ Tafsir Ibn katsir Juz 3 hal 244.
Entah apakah dalil ini cukup kuat tapi yg pasti ada keutamaan untuk menyayangi anak yatim sebagaimana Hadist yg artinya:
"Saya dan orang yang menanggung hidup anak yatim seperti dua jari ini ketika di surga." Beliau berisyarat dgn jari telunjuk dan jari tengah, dan beliau memisahkannya sedikit." (HR. Bukhari no. 5304)
Mau menjalankan atau tidak terserah pribadi masing-masing :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H