Mohon tunggu...
Ilham Ramadhani
Ilham Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa PKTJ Tegal.saya sangat menyukai topik tentang olahraga.Saya juga suka bermain badminton.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tragedi Memilukan di Kanjuruhan

17 Oktober 2022   13:57 Diperbarui: 11 November 2022   11:25 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah penonton yang mengawali untuk turun ke lapangan itu, siapakah aparat yang melakukan tendangan kungfu, dan siapakah aparat yang pertama kali menyemprotkan gas air mata? 

Mereka tak pernah berpikir dampak psikologis massa, ketika hal itu dilakukan.Akankah mereka semua menyadari bahwa kematangan psikologis bisa menjelma menjadi ketidakmatangan kejiwaan sosial. Tragedi Kanjuruhan ini tentu menjadi bukti memilukan dari ketidakmatangan jiwa para supporter maupun aparat yang terlibat.

Jangan sampai kepentingan ekonomi mengalahkan kepentingan kemanusiaan.Panitia pelaksana  menjual tiket di luar kapasitas,tidak menghiraukan pesan keamanan  dan standar pengelolaan penyelenggaraan.Seharusnya kita meniru klub-klub sepakbola dunia yang penyelenggaraan yang lebih professional,untuk perbaikan dan perubahan kedepan.Tanpa kesadaran untuk berubah dan berbenah,tragedi seperti kanjuruhan ini sulit dihentikan.

Ternyata nilai-nilai Pancasila belum menjadi nafas dalam sepak bola tanah air kita ini.Jika nilai-nilai Pancasila ini dapat ditanamkan dan menjadi nafas dalam setiap individu manusia pastinya tidak akan terjadi kejadian seperti ini lagi.Misalnya,mengamalkan sila pertama bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa,dan berakhlak mulia.Jika sikap itu dapat diterapkan oleh setiap individu maka kerusuhan hitam Kanjuruhan itu tak akan terjadi. Akhlak mulia adalah akar cinta sesama, pintu kesadaran masyarakat, jembatan jiwa yang berbudi, dan kompas kesadaran yang akan terus mengendalikan kebaikan, baik dalam pikiran dan perbuatan yang bijaksana.

Semoga tragedi kanjuruhan ini bisa menyadarkan semua orang bahwa pikiran harusnya diolah dan dioptimalkan dalam kemaslahatan kehidupan,bukan menjadi akar emosional yang dapat merusak.Terlebih lagi dalam sepakbola jangan sampai yang awal tujuannya adalah untuk menghibur tetapi berubah menjadi insiden yang mengerikan.Jadikan tragedi kanjuruhan ini menjadi yang terakhir untuk menata kembali  masyarakat dan pelaku sepakbola kita lebih berbudaya dan berkeadaban.Berakhlak mulia sebagaimana diimpikan dalam karakter Pancasila.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Frealita.co%2Fbaca-13045-kerusuhan-kanjuruhan-144-tewas-diduga-karena-sesak-nafas-akibat-gas-air-mata&psig=AOvVaw0qbndMNgecHFgJx6qtWo7x&ust=1668226687753000&source=images&cd=vfe&ved=0CBAQjRxqFwoTCOjomoSjpfsCFQAAAAAdAAAAABAS

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fnasional.okezone.com%2Fread%2F2022%2F10%2F02%2F337%2F2678987%2F127-orang-tewas-ini-foto-foto-kerusuhan-dan-momen-dramatis-di-stadion-kanjuruhan&psig=AOvVaw0qbndMNgecHFgJx6qtWo7x&ust=1668226687753000&source=images&cd=vfe&ved=0CBAQjRxqFwoTCOjomoSjpfsCFQAAAAAdAAAAABAX

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun