Mohon tunggu...
INA X THE JOURNALISM
INA X THE JOURNALISM Mohon Tunggu... Jurnalis - The Journalism

Mari kita kupas berita bersama Journalis~

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Krisisnya Mahasiswa yang Seperti Soe Hok Gie

7 Januari 2023   02:32 Diperbarui: 17 Januari 2024   08:10 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
THE JOURNALISM 2023 https://news.detik.com/berita/d-4349467/5-fakta-tentang-soe-hok-gie

Soe Hok Gie seorang aktivis perjuangan yang menentang sebuah kebijakan sejak orde lama (presiden ke-1 Soekarno) dan orde baru (presiden ke-2 Soeharto). Dia dikenal sebagai mahasiswa yang terus menentang suatu kebijakan pemerintah yang menurutnya tidak sejalan atau searah dengan rakyat, bahkan tidak segan-segan Soe Hok Gie berada di garda terdepan jikalau melengserkan presiden dari jabatannya akibat merugikan rakyat. Bahkan pernah suatu ketika dimana teman-teman seperjuangan mahasiswanya yang berjumah 13 orang untuk duduk dikursi parlemen DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) termasuk Soe Hok Gie, tetapi Soe Hok Gie menolah mentah-mentah untuk duduk di kursi palemen DPR. 

Pada suatu ketika dimana teman sejawat kritisnya yang sudah duduk manis di kursi parlemen DPR yang dimana seharusnya, DPR wajib hukumnya membela aspirasi rakyat bukan malah memperkaya dan mengurusi dirinya sendiri, pada suatu ketika Soe Hok Gie membelikan alat-alat semacam kosmetik serta kaca dan membungkusnya dalam bentuk kado dengan secercik surat dan tanda tangan didalamnya untuk memberikannya kepada temannya yang berada di DPR, dengan berisi "Aku berharap teman-teman yang sedang berada di parlemen bisa tampil lebih cantik didepan penguasa" ucap surat yang ditulis langsung oleh Soe Hok Gie.

Kini Mahasiswa seperti Soe Hok Gie sangat jarang bahkan tidak ada yang sekritis dia bahkan seteguh dia dengan tidak pandang sogokan agar menutup rapat-rapat kritisnya, yang jaman kini mahasiswa ketika berdemonstrasi hanya memikirkan "nasi kotak lalu kenyang atas panggung demonstrasinya dengan rangkaian kata-kata manisnya dengan berucap atas nama rakyat dan mengeluarkan aspirasi rakyat lalu selesai". 

Mungkin apalah daya jikalau mahasiswa sekarang dengan gelora muda dan kritisnya lalu dengan mudah tergoyah atas pemberian berupa jabatan duduk dikursi parlemen DPR atas dasar "Supaya mempermudah urusan rakyat kedepannya" tidak seperti itu caranya, justru dengan anda masuk di kursi parlemen DPR jauh sekali memikirkan rakyat dan yang ada justru memikirkan egonya sendiri dan memperkaya sendiri. 

Banyak sekali contoh nyata seperti mahasiswa dan mahasiswi aktivis pada 1998 yang telah berhasil melengserkan presiden ke-2 Soeharto yang kini sudah duduk dikursi parlemen DPR seperti: Adian Yunus Yusak Napitupulu, Faisol Reza, Desmond Junaidi Mahesa, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Rieke Diah Pitaloka, dll. Memang hidup di lingkaran penguasa sangat menjanjinkan hidupnya, tetapi tidak kalah istimewa hidup bersama rakyat dengan penuh cobaan dan gempuran untuk memperingati ataupun melawan penguasa agar tetap berada dijalan yang benar. 

Terkadang juga pro kontra menyelimuti mahasiswa dan mahasiswi ketika turun kejalan, dengan dalil dimana masyarakat yang kontra terus berucap "Dasar mahasiswa yang masih makan dan minum dari orang tua" "Belajar yang benar dulu jangan demo terus" "Beda banget mahasiswa jaman sekarang ya dengan jaman 1966 dan 1998" ungkapan-ungkapan geli yang diterima serius oleh mahasiswa jaman sekarang, lantas bagaimana bagi orang-orang yang kontra terhadap mahasiswa dan mahasiswi yang turun kejalan, yang dimana kita hidup di negara yang menjunjung tinggi demokrasi tetapi kita tidak bisa menikmati demokrasi itu sendiri, adanya demonstrasi biar alarm demokrasi terus hidup di Indonesia bukan malah memperolok mahasiswa dan mahasiswi dengan memojokkan kata-kata seperti itu.

Ungkapan yang tepat bagi mahasiswa dan mahasiswi jaman sekarang "Mana suaramu! mana suara kritismu! mana suara lantangmu! wahai para mahasiswa dan mahasiswi. Hiduplah seperti Soe Hok Gie dimana manusia yang merdeka atas kritikan dikaki bangsanya sendiri, bukan malah takut dan cuek sana sini!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun