Mohon tunggu...
Ilham Fadillah
Ilham Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Publisitas Politisi sebagai Bentuk dari Komunikasi Politik pada Masa Pandemi

14 Januari 2022   20:51 Diperbarui: 14 Januari 2022   20:53 2463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari politis atau politikus adalah ahli politik. Dari pengertian politis menurut KBBI diatas, dapat disimpulkan bahwa, politisi merupakan orang yang ahli dalam bidang politik, dan atau orang yang berkecimpung didunia politik.

  • Komunikasi Politik

Publisitas sudah dibawah diatas, dalam politik dapat dikaitkan kepada komunikasi politik. Komunikasi politik sendiri menurut McNair (2003) bukan sekedar komunikasi yang disampaikan oleh aktor politik kepada masyarakat untuk tujuan tertentu. Namun lebih dari itu, untuk mengkomunikasikan tentang diri dan aktivitas mereka. Sedangkan menurut Cangara (2009:32) komunikasi politik menjadi salah satu bidang disiplin ilmu untuk menelaah kegiatan dan perilaku yang bersifat politik dalam ranah komunikasi, dan hal itu memberikan dampak politik. Dari penjelasan Cangara dan McNair, diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi politik merupakan komunikasi yang didalamnya terdapat unsur politik, dan berdampak atau berpengaruh kepada perilaku politik.

  • Covid-19

Namun pada pembahasan kali ini ada yang sedikit berbeda, karena dunia kali ini sedang berada dalam masa pandemi Covid-19. Menurut WHO (2020), Covid-19 atau coronavirus disease 2019 adalah sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS CoV-2. Dengan adanya pandemi ini, penulis menilai akan ada perubahan strategi yang dilakukan oleh para aktor politik ditambah dengan dukungan dari perkembangan teknologi seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang.

Konsep yang penulis ingin tuliskan pada bagian pembahasan selanjutnya diambil dari konsep publisitas politik, dimana hal tersebut terdapat empat poin yakni: Pure publicitiy, Free ride publicity, Tie-in publicity dan Paid Publicity. Dari poin konsep diatas, penulis ingin membahas apakah konsep-konsep diatas digunakan seluruhnya dalam publisitas pada masa pandemi Covid-19 atau hanya sebagian saja.

Metode (Kepustakaan)

Metode yang penulis gunakan pada artikel kali ini adalah metode kepustakaan, seperti yang dijelaskan oleh Mestika Zed (2004) bahwa metode ini dimaknai sebagai sebuah rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat. Dari kesimpulan Mestika Zed diatas, dapat disimpulkan bahwa metode yang penulis gunakan adalah pengumpulan data empirik primer atau sekunder yang berasal dari buku, dokumen-dokumen, jurnal atau literatur dan dalam tulisan kali ini salah satu sumbernya adalah menggunakan bahan ajar Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik.

Hasil dan Pembahasan

Pada hasil dan pembahasan kali ini, penulis akan membahas dari 4 poin yang terdapat dalam publisitas politik. Penulis menilai bahwa publisitas juga menjadi bagian dari strategi komunikasi politik para aktor-aktor politik atau politisi, terlebih lagi pada masa sekarang, yakni masa pandemi Covid-19. Pembahasan kali ini akan lebih mengarah kepada bentuk publisitas mana yang penulis rasa menjadi pilihan utama bagi para Politisi. Berikut adalah pembahasan berdasarkan poin-poin publisitas politik:

Pure Publicity

Dari 4 poin yang akan dibahas, hal pertama yang akan dibahas adalah pure publicity atau bisa dikatakan sebagai aktifitas yang dilakukan apa adanya dan natural. Penulis melihat, dalam urusan pure publicity masih menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan oleh aktor-aktor politik di Indonesia. Contohnya adalah ketika ada event-event keagamaan atau hari raya agama di Indonesia, pasti para aktor politik memberikan sebuah ucapan selamat, dan ini merupakan sebuah bentuk dari pure publicity yang masih  banyak digunakan dalam dunia perpolitikan di Indonesia.

Terlebih lagi pada masa sekarang, para aktor politik yang menggunakan sosial media terlihat gencar dalam menarik simpati masyarakat dengan menggunakan cara-cara tersebut. Salah satu contoh yang penulis amati adalah akun instagram Ganjar Pranowo, yang mana beliau tepat pada perayaan Natal 25 Desember 2021 kemarin banyak sekali membuat postingan-postingan terkait perayaan Natal yang digelar secara khusu dan khidmat. Begitu juga dengan sosial media Puan Maharani dan masih banyak aktor politik lainnya yang juga ikut menjadikan Pure Publicity sebagai salah satu cara mereka menarik respon positif, yang dapat dilihat langsung pada kolom komentar sosial media masing-masing. Dengan begitu, penulis menilai bahwa walaupun banyak yang mungkin terpuruk diera pandemi dari sisi keuangan, aktor politik masih dengan mudah melakukan publisitas pure publicity untuk menarik perhatian masyarakat, utamanya penulis menilai hal ini didukung pula oleh kemajuan teknologi saat ini yang dapat menghadirkan sosial media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun