Sekitar 15 menit kemudian, tibalah kami di McDonald’s dan bergegas untuk segera memesan makanan yang mengenyangkan. Pemesanan menu memiliki sedikit perbedaan dengan McDonald’s yang ada di Indonesia. Jika biasanya tinggal mengucapkan menu yang dipesan pada kasir yang berjaga, di sini tersedia mesin khusus yang mengharuskan kami memilih dan memesan menu secara mandiri, baru memberikan uang tagihan pada petugas yang berjaga. Singkat cerita, kami masing-masing memesan burger dengan rasa yang berbeda untuk mengenyangkan perut kami siang itu. Tidak lupa memesan air soda untuk melepas dahaga serta es krim manis sebagai hidangan penutup.
Baik waktu menunggu pesanan maupun saat makan menjadi hal yang menyenangkan karena kami dapat kembali bertukar pengalaman yang belum sempat diselesaikan. Setelah makan pun kami terus melanjutkan untuk bercerita kembali. Kenyang sekaligus terisi cerita-cerita baru, tak terasa waktu terus bergulir mengharuskan kami untuk melanjutkan perjalanan sesuai dengan rencana masing-masing rombongan. Di depan outlet McDonald’s, kedua rombongan ini berpisah. Kami yang menuju stasiun Hat Yai untuk melanjutkan perjalanan ke Bangkok dan mereka yang mencari taksi untuk menuju Floating Market Hat Yai. Asing namun hangat adalah deskripsi yang tepat untuk pertemuan ini. Sayangnya, kami lupa mengajak rombongan Arek Malang untuk foto bersama saking asiknya mengobrol dan bercanda.
Terkadang pengalaman-pengalaman remeh menjadi istimewa saat diceritakan pada sesama warga Indonesia di negara orang. Tak jarang, pertemuan yang tidak sengaja ini juga memberi rasa hangat dalam pribadi masing-masing. Keindahan inilah yang membuat bepergian atau berwisata pada umumnya akan memberikan kesan tersendiri. “Oh begini ya maksud dari Indonesia meluas hingga Penang dan Hat Yai.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H