Mohon tunggu...
Ilfi Intansari
Ilfi Intansari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin

Dosen PGSD dan Pegiatan Pencegahan Kekerasan Seksual

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Interaksi Sosial di Era 5.0

6 Juni 2024   10:23 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era 5.0, atau sering disebut Society 5.0, adalah sebuah konsep yang diusung oleh Jepang untuk menciptakan masyarakat yang seimbang antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai sosial. Dalam era ini, teknologi tidak hanya mempermudah kehidupan sehari-hari tetapi juga mendukung kesejahteraan manusia secara menyeluruh. Meskipun teknologi telah mengambil peran penting dalam kehidupan kita, interaksi sosial tetap menjadi elemen yang tidak tergantikan.

Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain, atau sebaliknya.

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antara orang perorangan, antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya, antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya. 

Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan. 

Dengan adanya komunikasi sikap dan perasaan kelompok dapat diketahui oleh kelompok lain atau orang lain. Hal ini kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya.

Bentuk-bentuk interaksi sosial ada yang disebut Proses Asosiatif (Processes of Association) dan Proses Disosiatif (Processes of Dissociation). 

Yang termasuk proses asosiasi adalah (1) Kerja Sama (Cooperation), yang mempunyai lima bentuk, yaitu: Kerukunan, Bargaining, Ko-optasi (Co-optation), Koalisi (Coalition), dan Joint-ventrue. (2) Akomodasi (Accomodation), yang mempunyai betuk-bentuk: Coercion, Compromise, Arbitration, Mediation, Conciliation, Toleration, Stalemate, dan Adjudication. (3) Asimilasi (Assimilation). Yang termasuk proses disosiatif yaitu Persaingan (competition), Kontravensi (contravention), dan Pertentangan atau pertikaian (conflict). Yang termasuk bentuk persaingan yaitu Persaingan ekonomi, Persaingan kebudayaan, Persaingan kedudukan dan peranan, dan Persaingan ras. 

Yang termasuk ke dalam bentuk kontravensi yaitu kontravensi yang umum, sederhana, intensif, rahasia, dan taktis. Bentuk-bentuk pertentangan antara lain: Pertentengan pribadi, Pertentangan rasial, Pertentangan antara kelas-kelas sosial, Pertentangan politik, dan Pertentangan yang bersifat internasional.

Ada tiga jenis interaksi sosial, yaitu: Interaksi antara Individu dan Individu, Interaksi antara Kelompok dan Kelompok, dan Interaksi antara Individu dan Kelompok. Interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang, Ada komunikasi antarpelaku, Ada dimensi waktu, dan Ada tujuan-tujuan tertentu.

Faktor-faktor dalam interaksi sosial yaitu Faktor Imitasi, Faktor Sugesti, Fakor Identifikasi, dan Faktor Simpati.

 Mengapa Interaksi Sosial Penting?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun