Orangtua bisa dapat mengajak anak-anak di rentang usia 2-4 tahun mendiskusikan apa yang akan dilakukan anak. Saat berdiskusi, orang tua seharusnya memberi peluang untuk anak dalam membuat keputusan. Misalnya, orangtua bisa menanyakan pilihan sepatu atau pakaian yang hendak dipakai anak.
Langkah tersebut dapat membantu melatih anak berani membuat keputusan sehingga tidak terus tergantung pada pilihan orangtua.
3. Memberikan kesempatan
Bila ingin anak lebih percaya diri dan mandiri, orangtua bisa memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba sendiri. Meski demikian, orangtua harus memantau beberapa hal, di antaranya, sejauh mana perkembangan kemampuan anak.
Hal ini  penting sipaya anak tidak frustrasi sehingga bisa mendapatkan pengalaman sukses. Selain itu, saat memberikan kesempatan bagi anak, pastikan anak dalam keadaan santai.
Hal itu agar orangtua bisa lebih bersabar menemani prosesnya. Tak kalah penting, pastikan keselamatan anak saat melakukannya.
4. Menjadi panutan
Orangtua dan orang-orang di sekelilingnya dapat menjadi contoh yang baik untuk dijadikan referensi oleh si kecil. Selain itu, orang tua dapat mengenalkan anak kepada seseorang yang tepat untuk dijadikan contoh bagi anak, entah itu atlet, musisi, ilmuwan, atau tokoh penting lainnya.
Orangtua dapat bercerita beberapa kisah menarik tekait kerja keras dan semangat pantang menyerah role model tersebut sehingga anak tetap mengingat namanya.
5. Kegagalan bukan akhir segalanya
Orangtua kerap mendaftarkan anak pada perlombaan atau kompetisi. Namun dari banyaknya peserta lomba, hanya segelintir anak yang bisa menjadi juara. Terkadang anak-anak merasakan bahwa dirinya tidak mampu sehingga sulit untuk menerima kekalahan. Terapi anak tidak mudah menerima kekalahan tersebut.