Anak dengan hormon serotonin yang rendah sehingga mudah marah dan tertekan karena meningkatnya hormon kortisol. Kondisi itu dapat mengakibatkan risiko kepada anak lebih tinggi mengalami gangguan mental, seperti stres, gangguan kecemasan hingga depresi.
4. Kesulitan dalam menjalin hubungan
Bila anak kurang kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya dampat berdampak buruk, anak akan sulit menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Bila dari kecil anak tidak memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya, anak  akan kesulitan dalam menjalin hubungan pertemanan. Tentunya dapat mempengaruhi kehidupan dan masa depan anak bila ia beranjak dewasa, karena kemungkinan anak akan kesulitan dalam mencari dan menjalani hubungan dalam pekerjaan atau hubungan dengan pasangannya.
5. Perkembangan kognitif terganggu
Perhatian yang diberikan orang tua dalam bentuk sentuhan kasih sayang seperti makan bersama, candaan bersama dapat menunjang perkembangan kognitif anak. Sehingga, anak yang kekurangan stimulasi tersebut mampu mengakibatkan anak mengalami masalah intelektual, seperti keterlambatan dalam bicara ataupun masalah dalam akademis.
6. Gangguan perilaku
Anak berpotensi memiliki perilaku menyimpang bila kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Perilaku tidak baik itu dapat berupa ikut geng montor, membuat onar atau melakukan perilaku bullying. Anak akan melakukan hal negatif tersebut hanya untuk dan tidak bukan adalah untuk mendapatkan perhatian orang tuanya ataupun orang-orang disekitarnya.
Jangan pernah anggap sepele dampak yang akan dialami bila anak kurang mendapatkan perhatian. Karena dampak buruk tersebut dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk itu, sebisa mungkin orang tua harus meluangkan waktu untuk buah hatinya sesibuk apapun aktivitas pekerjaan orang tua, dengan tujuan agar anak merasa diperhatikan disayang dan tidak diabaikan.
Seimbangkan waktu untuk bekerja dan waktu quality time untuk anak. Tidak ada yang terlambat untuk  orang tua dalam memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H