Walau baru memulai untuk menulis secara intensif, ada beberapa kekhawatiran yang tiba-tiba muncul:
Pertama,
Saya takut saya belum sesuai/ belum melakukan apa yang saya tulis. Karena Allah SWT sangat membenci orang yang menyampaikan tapi dirinya sendiri belum atau tidak melakukan apa yang disampaikannya. Tapi disisi lain saya tak sabar untuk segera menyampaikan hal-hal yang saya dapatkan dalam kehidupan sehari-hari -insyaAllah hal positif- agar dapat diterima juga oleh orang lain.
Kedua,
Saya takut Riya', ingin banyak dibaca orang tulisannya, banyak yang ngelike, banyak yang nge-twit, banyak yang comment "wah bagus ya tulisannya..", "menarik ya??..."
Padahal mungkin awalnya niat saya sederhana saja ingin menyampaikan pelajaran/hikmah yang saya dapat dalam kehidupan sehari-hari. Syukur-syukur ada orang lain yang dapat mengambil pelajaran dari yang saya tuliskan dan memotivasi dirinya untuk menjadi lebih baik
Ketiga,
Saya takut dimana-dimana dan sedang mengerjakan apa saja saya selalu memikirkan mau nulis apa ya hari ini, bahkan saya takut dalam shalat-yang katanya otak kita menjadi lebih pintar daripada kondisi normal- saya mendapatkan ide dan mulai tidak fokus ketika beribadah. padahal kan harusnya pada saat itu kita benar-benar konsentrasi menghamba kepadaNya kan?? Astaghfirullah...
Hm,,,
Alhamdulillah... hal-hal itu tidak membuat saya menyerah untuk lanjut menulis dan menulis lagi karena dari ketakutan yang pertama saya akhirnya memiliki tekad untuk berusaha menjadi lebih baik lagi agar sesuai dengan tulisan yang saya buat dan sampaikan kepada kalian. InsyaAllah...
Kemudian dari ketakutan kedua saya jadi mempunyai pikiran kalau selalu takut untuk riya' kapan saya berkaryanya.. masa bodoh dengan pikiran negatif itu..anggap aja godaan setan yang hilang dengan membaca istighfar.. toh kalo hasilnya berdampak positif ke orang lain akhirnya akan berdampak positif untuk kita.
Nah.. dari ketakutan yang ketiga, saya jadi termotivasi untuk bisa membagi waktu dan konsentrasi serta saya bertekad untuk selalu membawa buku untuk menulis sehingga saya dapat segera menulis apabila tiba-tiba mendapatkan ide. Dengan saya tulis langsung, saya tidak perlu takut pikiran saya terganggu ketika sedang melakukan pekerjaan lain
Nah.. dari 3 hal negatif yang saya sebutkan diawal, toh pada akhirnya menjadi hikmah/hal positif buat diri saya lho.. Jadi, Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari itu akan berakhir positif atau negatif tergantung dari cara kita menyikapinya... :)
Pada hakikatnya manusia memang tempatnya salah dan dosa, tapi sebaik-baik manusia adalah yang mau belajar dari kesalahannya dan mau memperbaikinya
Mudah-mudahan bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H