Mohon tunggu...
Ila Nugrahani
Ila Nugrahani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Belajar Menjadi Istri Shalehah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menikahlah, Keajaibanpun Akan Datang

6 November 2014   17:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:29 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan saat itu berat karena bukan hanya aku yang terluka tapi juga keluargaku dan keluarganya, tapi aku berpikir positif saja, jika jodoh kita akan dipertemukan kembali. Dan akupun kembali sendiri menjalani rutinitasku sebagai karyawan. Selang beberapa minggu, dikantor aku disibukan dengan persiapan lauching klinik, dan saat itu aku sering menemani manajer untuk rapat dengan pimpinan lain.

Beberapa hari kemudian, Ibu manajer mengahampiriku dan bertanya apakah aku sudah punya calon suami apa belum. sebenarnya aku belum move on, tapi karena yang bertanya adalah atasan makanya aku jawab belum. Beliau mengatakan bahwa ada temananya yang ingin mengenalkan aku dengan temannya yang bekerja di semarang. Dalam hati aku berkata "jauh banget..."

Akhirnya akupun berkenalaan dengan melalui proses taaruf, ya proses inilah yang aku harapkan dari dulu untuk menemukan belahan jiwaku. Setelah membaca biodata mulai ada minatku untuk berlanjut, dan begitupun dia kata ibu manajer malah dia udah penasaran nunggu jawabanku apakah lanjut proses atau tidak. Akhirnya proses ini berjalan pada bulan ramadhan, kami belum bisa bertemua karena jarak yang begitu jauh. Kami harus menunggu bulan syawal sampai bisa ketemu, yang membuat saya bahagia adalah ternyata kami sama - sama orang tasik jadi proses untuk nanti bertemu pun akan mudah.

Tibalah bulan syawal, kamipun bertemu di kota kami tercinta Tasikmalaya. pertemuan kami saat itu hanya menyakinkan hati bahwa kami benar - benar yakin untuk lanjut ke tahap selanjutnya yaitu khitbah dan menikah. Sungguh aku dibuatnya tak percaya, dia bisa membuatku jatuh cinta dengan segala yang dimiliki terutama ilmu agamanya, akhlaknya dan semuanya. Bahkan dia berulang laki membuktikan keseriusan untuk menikah. Setelah pertemuan kami, kami sepakat untuk lanjut khitbahn dan saling memperkenalkan diri kepada keluarga dan Alhamdulillah kedua keluarga kami setuju untuk segera khitbah.

Khitbahpun dilaksankan pada tanggal 07 syawal dan tanggal pernikahanpun ditentukan pada bulan dzulhijah atau bulan oktober. Dalam proses menjelang pernikahan, cinta kami pun diuji yaitu selang dua bulan pernikah ayanda calon suamiku harus masuk ICU dan akhirnya meninggal, Bibi saya tercinta tiba - tiba jatuh sakit sampai perhatian keluarga besar tertuju padanya dan mengancam rencana pernikahan kami. Akan tetapi kedewasaan sikap membuatku semakin yakin untuk menikah yaitu dengan penuh ketenangan dia mengatakan padaku kita akan tetap menikah dengan atau tanpa resepsi yang penting akadnya terpenuhi.

Subhanallah..aku semakin mencintainya...kami terus berdoa dan berhusnudhon dengan rencana ALLAH SWT, dan keajaiban pun datang silih berganti,

Pertama, pihak kampus menghubungiku bahwa permohonan aku untuk mengganti pembimbing di acc, dan aku akupun segera ke Jakarta untuk menyelesaikan skripsi dan subhanallah pembimbing yang baru langsung acc aku untuk sidang. Allahu Akbar

Kedua, ketika menjelang sidang, aku dihadapkan dengan uang administrasi yang harus aku selesaikan sebesar Rp. 4juta, jumlah bagiku yang kuliah dengan beasiswa lumayan besar dan tidak mungkin aku bisa mengadakan uang sebanyak itu, aku mengajukan permohonan keringan 50 % kepada pihak kampus. Dan subhanallah pertolongan ALLAH kembali datang permohonan di acc oleh pimpinan kampus bukan 50 % tapi 100 % ini berarti aku tidak usah bayar..Alhamdulillah..

Ketiga, dua minggu menjelang pernikahan, bibi yang sudah sakit parah bahkan tidak dapat berjalan. diberikan kesembuhan bahkan sekarang kondisi sehat wal 'afiat.

Dan saya yakin akan banyak keajaiban lain yang datang.....

Dan akhirnya waktu itupun tiba yaitu pada hari  Sabtu, 25 Oktober 2014 bertepatan dengan tahun baru islam yaitu 1 Muharam 1436 H, dia melafalkan ijab qobul dengan baik...akupun menikah dengannya....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun