Mohon tunggu...
Nurul Faizah
Nurul Faizah Mohon Tunggu... Guru - Baru sampai bisa titik. Belum di akhir titik.

Emak-emak yang mencoba menggairahkan diri pada menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengambil Keputusan Berbasis Etika: Mewujudkan Pembelajaran yang Memerdekakan

24 Oktober 2024   01:18 Diperbarui: 24 Oktober 2024   01:41 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengambilan keputusan yang baik harus mempertimbangkan dampak emosional pada murid dan seluruh komunitas sekolah. Sebagai pemimpin pembelajaran, Guru Penggerak harus mampu mengelola situasi emosional ini dengan bijak, sehingga keputusan yang diambil tidak hanya menyelesaikan masalah tetapi juga menjaga keseimbangan sosial dan emosional dalam lingkungan belajar.

Dampak Pengambilan Keputusan terhadap Budaya Sekolah

Pengambilan keputusan yang tepat oleh seorang pemimpin pembelajaran memiliki dampak langsung terhadap terciptanya budaya positif di sekolah. Keputusan yang mencerminkan nilai-nilai keberpihakan pada murid, kesejahteraan guru, dan keadilan akan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung. Budaya sekolah yang positif ini akan memotivasi murid untuk belajar dengan lebih baik, serta mendorong guru untuk berinovasi dalam proses pembelajaran.

Sebaliknya, keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan aspek moral dan etika akan berpotensi menciptakan konflik, ketidakadilan, dan ketidakpuasan dalam komunitas sekolah. Oleh karena itu, pengambilan keputusan yang tepat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan produktif.

Pengambilan Keputusan yang Memerdekakan Murid

Dalam konteks pembelajaran yang memerdekakan murid, pengambilan keputusan yang berpihak pada murid harus selalu mempertimbangkan keragaman potensi dan kebutuhan mereka. Guru Penggerak bertanggung jawab untuk membuat keputusan yang memberikan ruang bagi setiap murid untuk berkembang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar mendukung kemerdekaan murid dalam belajar.

Keputusan yang tepat akan memungkinkan murid untuk tidak hanya meraih hasil akademis, tetapi juga mengembangkan karakter, kemandirian, dan kemampuan berpikir kritis. Dengan demikian, pengambilan keputusan oleh Guru Penggerak berperan penting dalam menentukan masa depan murid-muridnya.

Pertanyaan untuk Refleksi dan Kesimpulan Pembelajaran

  1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

    • Filosofi Ki Hajar Dewantara mengajarkan pentingnya peran pemimpin sebagai teladan dan motivator, yang relevan dalam setiap pengambilan keputusan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran murid.
  2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

    • Nilai-nilai pribadi, seperti keadilan dan tanggung jawab, memengaruhi prinsip pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema etika. Keputusan yang baik selalu berakar pada prinsip yang kuat dan jelas.
  3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching'?

    • Coaching membantu pemimpin pembelajaran mengevaluasi efektivitas keputusan yang telah diambil, memberikan ruang untuk refleksi, dan memastikan bahwa keputusan mendukung perkembangan murid.
  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun