Mohon tunggu...
Nurul Faizah
Nurul Faizah Mohon Tunggu... Guru - Baru sampai bisa titik. Belum di akhir titik.

Emak-emak yang mencoba menggairahkan diri pada menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ulahku

22 Mei 2024   15:29 Diperbarui: 22 Mei 2024   15:55 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terjebak dalam kotak

Di antara x, y dan z

Begitulah mereka menyebutnya

Aku terjebak dalam tren-tren

Yang nyatanya bukan nyata!

Hanya realita yang terdistorsi

Oleh kesukaan dan validasi

Akh, aku kalut!

Aku merasa tertekan

Atas ketidakberdayaan bahuku

Menopang harapan-harapan masa depan

Inikah bagianku?

Peluh asa seharusnya tak perlu dirasa

Begitu katanya pengorbanan

Mimpi-mimpi menjulang langit

Akankah tinggal mimpi?

Aku tahu

Semestinya aku banyak tahu

Atau aku hanya perlu pura-pura tahu?

Seorang guru berkata, buku adalah jendela dunia

Namun aku hanya peduli pada kilasan-kilasan hidup teman

Lewat medsos-medsos, penuh iri tanpa tahu diri

Aku malu tanpa rasa malu!

Pada diriku, generasi muda yang terluka

Oleh ulahku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun