Mohon tunggu...
Aulia Harridhi Khilal
Aulia Harridhi Khilal Mohon Tunggu... -

mahasiswa psikologi universitas islam negeri maulana malik ibrahim malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ciri Utama Riset Naratif

22 Maret 2015   14:56 Diperbarui: 4 April 2017   17:52 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dengan membaca sejumlah artikel naratif yang diterbitkan dalam jurnal-jurnal dan dengan mempelajari buku-buku penting tentang penelitian naratif, akan terlihat serangkaian ciri khas yang memperlihatkan batasan-batasannya. Tidak semua proyek naratif mengandung unsur-unsur ini, dan daftar di bawah ini tidak mengesampingkan berbagai kemungkinan lain.


  • Para peneliti naratif mengumpulkan cerita dari individu (dan dokumen, dan percakapan kelompok) tentang pengalaman individual yang dituturkan. Cerita ini mungkin muncul dari cerita yang dituturkan kepada peneliti, cerita yang dibentuk-bersama oleh peneliti dan partisipan, dan cerita yang disampaikan melalui penampilan/pertunjukan (darama) untuk menyampaikan pesan tertentu (Riessman, 2008). Maka dari itu, mungkin terdapat ciri kolaboratif yang kuat dalam penelitian naratif ketika ceritanya muncul melalui interaksi atau dialog antara peneliti dan (para) partisipan
  • Cerita naratif menuturkan pengalaman individual, dan cerita itu mungkin saja memperlihatkan identitas dari individu dan bagaimana mereka melihat diri mereka.
  • Cerita naratif dikumpulkan melalui beragam bentuk data, misalnya melalui wawancara yang mungkin menjadi bentuk utama pengumpulan data, dan juga melalui pengataman, dokumen, gambar, dan sumber data kualitatif yang lain.
  • Cerita naratif sering kali didengar dan kemudian disusun oleh para peniliti menjadi suatu kronologi meskipun cerita tersebut mungkin tidak diceritakan secara kronologis oleh (para) partisipan. Terdapat perubahan bentuk waktu dalam penyampaian ketika individu/para partisipan bercerita tentang pengalaman mereka dan kehidupan mereka. Mereka mungkin berbicara tentang masa lalu mereka, masa kini mereka, atau masa depan mereka (Clandinin & Connelly, 2000).
  • Cerita naratif dianalisis dalam beragam cara. Suatu analisis dapat dibuat tentang apa yang dikatakan (secara tematis), sifat dari penuturan ceritanya (struktural), atau kepada siapakah cerita tersebut ditunjukkan (dialogis/permainan darama) (Riessman, 2008).
  • Cerita naratif sering kali mengandung titik balik (Denzin, 1989) atau ketegangan atau interupsi spesifik yang diperlihatkan oleh peneliti dalam penuturan cerita tersebut.
  • Naratif berlangsung di tempat atau situasi yang spesifik. Konteks cerita menjadi penting bagi penuturan cerita tersebut.


Sumber: Creswell, W. John (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: memilih diantara lima pendekatan. (edisi ke-3, hlm. 97-98). Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun