Begitu pun jika misalnya kita memiliki target untuk bisa mendapatkan suasana kamar yang rapi dan bersih, sementara kita bukanlah orang yang rajin-rajin amat, maka kebiasaan dapat dibentuk misalnya dengan merubah dulu kebiasaan kita dalam membuang sampah, misalnya kita sering menghabiskan beberapa tisu setelah membersihkan wajah, nah jika biasanya tisu tersebut kita buang begitu saja di meja rias, maka kita bisa mulai dengan menyimpan wadah kecil sebagai tempat membuang sampah tisu.
Setelah itu, kita bisa membiasakan menyimpan barang kita pada tempatnya jika sudah selesai digunakan, walaupun ini terasa agak sulit, karena biasanya kita merasa malas, namun harus diingat kembali mengenai alasan dan tujuan kita harus menyimpan sesuatu pada tempatnya.
Buku ini memberitahu bahwa perubahan-perubahan kecil yang dilakukan akan memberikan hasil yang luar biasa, daripada kita langsung menargetkan 90% perubahan.
Apalagi di bulan Ramadhan ini, jika misalnya kita menargetkan 1% saja kebaikan dilaksanakan setiap hari, maka di akhir Ramadhan sudah berpuluh-puluh persen peningkatan kita, dan kebiasaan kemungkinan akan berkelanjutan dilaksanakan walaupun Ramadhan telah berakhir, misalnya pada hari kesatu Ramadhan, kita menambah bacaan tadarus jika biasanya hanya 1 x sehari menjadi 2x, besoknya 1 % lagi.. maka di akhir Ramadhan bisa jadi kita akan menyelesaikan bacaan tersebut.
Wallahu a'lam bishawab..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H