PERENUNGAN TANPA BATAS
Â
                                          Sobartinilah
Tanya apa yang kau sematkan dalam dada
Dikala ramadhan tiba, dan kita belum jadi apa-apa
Tak hentinya hati bergemuruh
Sedari kapan jiwamu menjauh?
Mana dirimu yang dulu rajin ke surau
Mengaji dan berdzikir menemani waktu
Utarakan lantunan kalam Illahi segenap kalbu
Yang kau siarkan dalam toa kebesaranmu
Dimanakah letak kebanggaanmu dulu atas senyum tetua yang mengajari iqro-mu?
Dimanakah sumringah yang terlukis di pipi karena telah kau khatamkan Al-Quran-mu?
Hilang? Lupa?.. terlupakan? Dilupakan?
 Dan kau tak menganggap itu sebuah keresahan?
Bisakah kita menjejak dari awal lagi
Meraba tulisan yang kian memudar dalam ingatan
Ataukah kita akan memelihara sebentuk kesombongan
Yang kian menyembul dalam sesosok badan ringkih
Tuhan, ijinkan hambaMu ini melepas malu
Atas doa yang kian dipanjatkan
Dan dosa yang kian ditambahkan
Menyatu dalam sebuah durasi perenungan
Naluk, 23 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H