Mohon tunggu...
Ilham Salim
Ilham Salim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsumsi dalam Lingkup Ekonomi Islam

5 Maret 2018   10:05 Diperbarui: 5 Maret 2018   10:12 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada era globalisasi saat ini kegiatan ekonomi diseluruh dunia meningkat misalnya dibidang perdagangan. Hal ini tentunya sangat memengaruhi pergeseran uang khususnya masyarakat menengah kebawah dan menengah keatas.

Dengan majunya kegiatan ekonomi  sekarang ini yang semakin mudah dan efisien. Masyarakat dituntut  untuk lebih bijak dalam melakukan kegiatan ekonomi mulai dari cara mendapatkan sebuah keuntungan.

Contohnya yang sekarang ini sering terjadi adanya persaingan yang tidak mencerminkan etika ekonomi yang baik diantaranya adalah persainga yang tidak sehat antara pelaku ekonomi dengan pelaku ekonomi yang lain.

Mereka saling menjatuhkan antara satu sama lain yang membuat dampak tidak  stabilnya perekonomian pada masa  sekarang ini, misalnya harga dipasaran maupun tingkat pengembang sangatlah berbeda jauh.

Dalam penerapannya para pelaku ekonomi harusnya mendapat  pembelajaran yang menitik beratkan pada etika ekonomi yang baik pada jenjang pendidikan mulai dari yang paling dasar sampai kejenjang perguruan tingg.

Bagaimana cara mengatur keuangan yang baik dalam berdagang maupun dalam melakukan persaingan dan yang lebih penting juga menjadi pengonsumsi yang baik ,yang akan diperjelas melalui hadis berikut.

"Dari zakaria bin ab zaidah darial syabi berkata: saya mendengar numan bin basyir berkata diatas mimbar dan ia mengarahkan jarinya pada telinganya, saya mendengar rasul SAW bersabdaa: halal itu jelas, haram juga jelas, diantara keduanya itu subhat, kebanyakan manusia tidak mengetahui, maka barang siapa menjaga diri dari barang subhat, maka ia telah bebas untuk agama dan kehormatannya, barang siapa yang terjerumus dalam subhat maka ia seperti penggembala di sekitar tanah yang dilarang yang dikhawatirkan terjerumus. Ingatlah, sesungguhnya bagi setiap pemimpin daerah larangan. Larangan allah adalah haal yang diharamkan oleh allah, ingatlah bahwa sesungguhnya dalam jasad terdapat segumpal daging, jika baik maka baik seluruhnya, jika jelek maka jeleklah seluruh tubuhnya, ingatlah itu adalah hati(HR.Muttafaqun alaih).

Sebenarnya tujuan ekonomi bukan hanya untuk memenuhi kebutuha hidup, tetapi ada yang lebih penting sebagai sarana penolong untuk beribadah kepada allah.oleh karena itu, islam mewajibkan manusia untuk menkonsumsi apa yanga dapat membuat tubuhnya(hati) menjadi baik dan mampu melaksanakan semua yang diperintahkan dan menjahui semua  yang dilarang oleh allah.sedankan konsumen dalam konsep konvensional dinilai sebagai tujuan terbesar dalam kehidupan manusia seluruh kegiatan yang baik maupun bukan.

Orang yang melakukaan kegiatan konsumsi disebut dengan konsumen, dengan kata lain konsumen mengillustrasikan pencarian untuk membeli kebutuhan yang menyankut kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan yang lain seperti pendidikan dan lain sebagainya .

Konsumsi memiliki pengaruh besar terhadap setiap lapisan ekonomi, dikarenakan manusia tidak akn lepas dari kegiatan konsumsi dan juga dapat menentukan keberhasilan sebuah produk dalam pemasarannya maupun tingkat produksi.dikarenakan jika tidak ada konsumen sebuah produk maupun setiap barang yang dipasarkan tidan akan memenuhi target yang diinginkan oleh sebuah perusahaan maupun pabrik.

Tujuan dari konsumsi  selain untuk memenuhi kebutuhan hidup juga bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada allah seperti: makan, tidur, bekerja, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ibadah yang diniati ikhlas hanya karena allah.

Untuk menjadi pelaku ekonomi yang bjiak (konsumen) maka perhatikan  beberapa etika dalam berekonomi sebagai berikut diantaranya:

1. Membelanjakan harta dalam kebaikan secara bijak

Sebagai konsumen kita dituntut untuk membelanjaka harta dalam kebaikan dan bijak contohnya jika kita membeli sebuah barang atau sebuah produk dengan seperlunya dan membeli barang yang sangat diperlukan.

2.menghidari perkara mubadzir

Kenapa kita harus menjahui perkara mubadzir dikarenakan perkaara saangat besar pengaruhnya diantaranya akan semakin mendekatkan kita pada keharaman.

3.Senantiasa hidup sederhana.

Jika seorang pelaku ekonomi khususnya konsumen dianjurkan hidup sederhana tidak akan membuat sebuah kaum minoritas antara masyarakat menenengah kebawah maupun masyarakat menengah keatas  dan juga mematahkan asumsi masyarakat pada saat krisis ekonomi yang melanda tahun tahun sebelumnya, mereka berasumsi bahwa yang kaya makin kaya dan yang miskin makin tenggelam dalam jurang kemiskinan, dengan adanya sifat sederhana ini antara masyarakat bisa memiliki kedudukan yang sama dalam melakukan kegiatan ekonomi melalui konsumsi.

     

          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun