Masalah berbagai negara kimia adalah sampah plastik dan juga plastik itu sendiri. Kini, perhatian dunia tidak lagi hanya berpangku pada penggunaan penggunaan kantong plastik tetapi juga penggunaan sedotan plastik.
Data yang diperoleh oleh National Geographic, di Amerika Serikat penggunaan sedotan plastik sendiri sudah mencapai 500 juta sedotan setiap hari. Tetapi menurut data yang dimuat dalam jurnal yang dikutip oleh Statista yang yang dipublikasikan oleh Wall Street, Amerika Serikat berada di peringkat ke-12 dalam daftar negara-negara terbanyak dalam menghasilkan sampah plastik. Termasuk sampah sedotan plastik, apalagi sampah plastik itu sendiri menumpuk di lautan.
Dari data yang dihasilkan meskipun sampah sedotan plastik hanya memakan 0,025% dari 8 juta ton plastik yang mengalir ke lautan, tetapi gerakan yang di populerkan oleh masyarakat yaitu "gerakan anti sedotan" seolah-olah semakin merajalela di berbagai negara.
Dari Nasional Geografi, keberadaan sedotan sebenarnya sudah ada sejak peradaban bangsa sumeria kuno. Namun kala itu sedotan belum begitu populer, sampai sekitar tahun 1930-an seorang ilmuwan menemukan sedotan yang bisa ditekuk tanpa putus.
Berkat penemuan tersebut, para pasien di rumah sakit dapat meminum dengan mudah tanpa harus bersusah payah duduk. Kemudian pada tahun 1969 perusahaan yang didirikan oleh ilmuwan tadi beralih tangan kepada orang lain sehingga orang tersebut memproduksi sedotan menggunakan bahan baku plastik.
Tetapi saat ini hal itu menjadi dilema masyarakat, karena sampah plastik akan sulit terurai ketika sudah tidak terpakai.Â
Ada berbagai alasan mengapa alternatif sedotan plastik yang lebih ramah lingkungan bukanlah solusi yang tepat. Seperti halnya sedotan logam, hal itu dapat berbahaya bagi kesehatan.
Sedotan logam tidak nyaman saat digunakan, selain itu juga berbahaya ketika digunakan untuk meminum minuman panas. dokter dari smileNC komestik and implant dentistry di New York mengatakan bahwa "menggigit sedotan logam bisa berbahaya bagi gigi dan kesehatan".
Gerakan anti sedotan plastik memang baik bagi lingkungan. Tetapi beberapa faktor yang telah dijelaskan diatas patut dipertimbangkan, masalahnya ketika anda dapat meminum langsung dari gelas mengapa harus mempermasalahkan penggunaan sedotan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H