Minggu, 16 Juni 2019. Pulau Kembang, Kab. Barito Kuala, Kalsel.
Pulau Kembang adalah sebuah pulau yang terletak di delta sungai Barito yang termasuk di dalam wilayah administratif kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, provinsi Kalimantan Selatan.Â
Pulau Kembang berada di sebelah barat Kota Banjarmasin. Pulau Kembang ditetapkan sebagai hutan wisata berdasarkan SK. Menteri Pertanian No. 788/Kptsum12/1976 dengan luas 60 Ha.
Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Kawasan pulau Kembang juga merupakan salah satu objek wisata yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala.
Untuk menuju Pulau Kembang, tersedia angkutan sungai atau kelotok wisata yang berangkat dari dermaga Taman Siring di Jalan Sudirman, Banjarmasin. Dermaga ini terletak di Sungai Martapura. Perjalanan menuju Pulau Kembang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 - 40 menit dengan menyusuri Sungai Martapura, Sungai Antasari dan Sungai Barito.
Sungai Martapura lebih besar dari pada Sungai Antasari, dermaga di Sungai Martapura juga melayani kelotok wisata ke Kampung Hijau. Â Di depan dermaganya terdapan patung bekantan besar berwarna kuning dan membawa buah rambai yang merupakan salah satu ikon Banjarmasin. Selain itu di sekitar dermaga juga terdapat warung terapung yang menjual bermacam macam buah buahab, kerajinan tangan penduduk setempat, juga kuliner khas Banjar.
Tarif kelotok wisata menuju Pulau Kembang sebesar Rp 35.000/orang pergi pulang ditambah tiket masuk ke Pulau Kembang sebesar Rp 7.500/orang. Selain itu saat kita hendak memasuki "hutan" wisata ini, ada beberapa pedagang yang akan menawarkan pisang dan kacang kepada pengunjung sebagai "bekal" untuk memberi makan kepada para monyet liar yang nantinya kita jumpai selama perjalanan mengitari wilayah ini mengikuti rute yang sudah di sediakan. Karena monyet monyet itu  tidak di dalam kandang seperti di kebun binatang, jadi kita bisa berinteraksi langsung tanpa pembatas dengan mereka
Dalam perjalanan ke Pulau kembang, setelah menyusuri Sungai Martapura, kelotok belok kiri menuju Sungai Antasari yang lebih kecil. Sungai Antarasi terletak di tengah-tengah permukiman penduduk, sehingga kita bisa melihat langsung aktivitas penduduk di kakan - kiri sunga dari kelotok. Selama perjalanan kelotok juga beberapa kali lewat di bawah jembatan kecil. Bahkan beberapa kali terlihat anak anak kecil yang berenang mendekati kapal kelotok sambil bermain dan tertawa gembira.
Setelah menyusuri Sungai Antasari, kami tiba di muara Sungai Antarasi yang berarti tiba di Sungai Barito yang jauh lebih besar dari pada Sungai Antasari maupun Sungai Martapura.
Sungai Barito cukup ramai dengan lalu lintas kapal dari berbagai ukuran, baik kapal penumpang maupun kapal barang, termasuk ponton batu bara.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI